Jepang Tekan China agar Hormati Putusan Arbitrase
- REUTERS
VIVA.co.id – Pada pertemuan Asia-Europe Meeting Summit (KTT ASEM) yang diadakan di Ulan Bator, Mongolia pekan lalu, Jepang meningkatkan tekanan pada China agar menghormati putusan pengadilan internasional mengenai klaim Laut China Selatan.
Melansir situs Sputniknews, Senin 18 Juli 2016, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menegaskan bahwa aturan hukum merupakan prinsip yang universal, sehingga komunitas internasional harus tegas mempertahankannya.
"Saya sangat berharap pihak yang bersengketa mematuhi putusan yang ada dan bergerak menuju solusi damai terkait sengketa Laut China Selatan," kata Abe.
Ia mengaku kalau negaranya bukan salah satu dari enam negara yang mengklaim atas Laut China Selatan. Akan tetapi, Tokyo memiliki masalah yang sama dengan Beijing, yakni sengketa atas Kepulauan Senkaku, atau dikenal sebagai Kepulauan Diaoyu.
Berkaitan dengan hal ini, Tokyo telah berupaya sekuat tenaga untuk memadamkan pengaruh regional China, di mana di bawah pemerintahan Abe, Jepang telah bergabung dengan Amerika Serikat perihal kerja sama militer.
Selain itu, Jepang juga mengimpor sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari AS untuk melengkapi dan memperkuat Pasukan Beladiri.
Pascaputusan arbitrase, China secara tegas melakukan perlawanan dan semakin gencar membangun jaringan pulau buatan yang mampu mendukung operasi milter.
Beijing juga mengklaim atas hak wilayah udara di wilayah sengketa dengan mendeklarasikan Air Defense Identification Zone (ADIZ).