Simpang-siur Rekam Jejak Pengemudi Truk Teror Maut Prancis
- REUTERS/David Gray
VIVA.co.id – Kelompok radikal ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) telah mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan truk maut di Nice, Prancis yang menewaskan 84 orang saat merayakan Bastille Day atau Hari Nasional Prancis. Sementara Kepolisian Prancis telah menangkap tiga orang yang diduga terkait pelaku serangan.
"Tersangka yang melakukan serangan di Nice, Prancis merupakan salah satu pejuang ISIS," demikian pernyataan dari Kantor berita Amaq yang berafiliasi dengan kelompok militan sebagaimana dilansir laman Reuters, Minggu 17 Juli 2016.
Otoritas Prancis hingga kini belum memberikan bukti bahwa sopir truk berkebangsaaan Tunisia yang telah ditembak mati oleh polisi itu memang adalah bagian kelompok Islam radikal. Namun demikian, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prancis, Bernard Cazenueve mengatakan, pelaku yang bernama Mohamed Lahouiej Bouhlel ini diduga kuat memang sudah terpengaruh paham radikal. Â
"Tampaknya ia telah mengalami perubahan radikal yang sangat cepat. Hal ini didukung oleh kesaksian orang-orang di sekitarnya," ujar Cazenueve.
Ketika diwawancara di Tunisia, adik dari Bouhlel mengatakan kepada Reuters bahwa kakaknya itu mengalami masalah psikologis termasuk ketika berangkat ke Prancis pada tahun 2005. Sementara kerabat dan teman-teman lainnya yang diwawancarai di Nice meragukan kecenderungannya terhadap kelompok radikal Islam.
Diketahui bahwa Bouhlel telah tinggal di Prancis selama 10 tahun. Kamis malam beberapa hari silam, ia diketahui mengendarai truk besar bermuatan senjata dan granat lalu menabrak kerumunan orang di sepanjang pinggir pantai Promenade des Anglais saat Bastille Day itu.