Wapres JK 'Ceramah' soal Terorisme di KTT ASEM
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Pada pertemuan Asia-Europe Meeting Summit (KTT ASEM), di Ulan Bator, Mongolia, 15-16 Juli kemarin, Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama para pemimpin ASEM lainnya menyampaikan keprihatinan dan mengutuk keras sejumlah serangan teroris di berbagai belahan dunia, termasuk Asia dan Eropa.
Seperti diketahui, serangan teror baru saja terjadi di kota Nice, Prancis selatan, dan menewaskan 84 orang. Dalam hal ini disepakati untuk lebih meningkatkan kerja sama internasional dan penyelesaian hukum, terhadap pelaku terorisme sesuai dengan piagam PBB dan hukum internasional.
"Kita jangan hanya melihat kapan dan di mana suatu tindakan terorisme terjadi. Kita juga harus melihat lebih dalam akar permasalahan dan penyebab aksi teror tersebut," kata Wapres Kalla dalam sambutannya, melalui keterangan pers, Minggu, 17 Juli 2016.
Pernyataan Wapres ini didukung oleh beberapa pemimpin negara-negara ASEM. Ia juga menekankan bahwa aksi unilateralisme terhadap negara-negara gagal justru memperkuat timbulnya reaksi negatif yang lebih luas.
Terorisme dijadikan sebagai ekspresi luapan kemarahan rakyat dari negara-negara yang diserang. Ia menekankan bahwa tindakan unilateral dapat dinilai sebagai bentuk dari state-radicalism.
Wapres juga menyampaikan bahwa aksi terorisme saat ini telah meluas dari negara gagal (failed-state) ke negara-negara yang stabil.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama rekonstruksi pembangunan politik, ekonomi dan sosial untuk menanggulangi akar permasalahan terorisme di negara gagal tersebut.