ISIS Klaim Berada di Balik Teror Truk Prancis
- REUTERS/Eric Gaillard
VIVA.co.id – Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror menggunakan truk, pada perayaan Hari Bastille di Nice, Prancis. Klaim ini disampaikan, seiring kepolisian Prancis menangkap tiga orang yang diduga terlibat serangan yang menewaskan 84 warga itu.
"Orang yang melaksanakan operasi di Nice, Prancis, untuk menyeruduk masyarakat merupakan salah satu tentara ISIS," demikian bunyi telegram ISIS kepada kantor berita Amaq, salah satu pendukung ISIS, dikutip dari Reuters, Sabtu, 16 Juli 2016.
"Dia membawa misi itu sebagai respons terhadap negara-negara yang menjadi koalisi penentang ISIS," lanjut pernyataan tersebut.
Otoritas Prancis pun memeriksa kebenaran klaim tersebut. Selain itu, juga memverifikasi kebenaran motivasi pelaku berusia 31 tahun tersebut, terkait dengan gerakan radikal Islam. Sebab, Mohamed Lahouaiej Bouhlel yang tewas ditembak saat kejadian, tak dikenal oleh intelijen Prancis sebagai salah satu sumber dalam gerakan radikal.Â
Oleh kepolisian, Bouhlel dikenal karena beragam kejahatan kecil, tapi tak masuk dalam daftar pantau tersangka kelompok militan. Dia pernah terbukti melakukan penyerangan di jalan, dan menjalani hukuman percobaan tiga bulan lalu karena melempar palet kayu pada seorang pengendara.
Sebelum adanya klaim dari ISIS ini, otoritas Prancis tak memiliki bukti langsung yang mengaitkan Bouhlel dengan gerakan jihad.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve, saat dikonfirmasi Jumat lalu, 15 Juli 2016, mengenai ada tidaknya kaitan penyerangan dengan truk itu dengan gerakan jihad, menjawab: "Tidak, kami memiliki seorang individu yang tidak dikenal dalam intelijen."