Penuturan Saksi Mata di Tragedi Truk Maut Prancis
- REUTERS/Jean-Pierre Amet
VIVA.co.id – Ismali Khalidi, seorang saksi mata di lokasi kejadian truk maut nahas, menjelaskan kekacauan dan desak-desakan para orangtua yang saling melemparkan anak mereka melewati pagar, untuk menyelamatkan diri.
Truk berbadan besar itu menerobos kerumunan warga yang jumlah 30 ribu orang untuk merayakan Hari Nasional (Bastille Day) di kota Nice, Prancis selatan.
Khalidi, penulis berkebangsaan AS-Palestina, berada di kota itu untuk mengunjungi adiknya. Ia mengaku melihat orang-orang berlarian di tengah kepanikan, bahkan saling menginjak di sepanjang jalan Promenade des Anglais.
"Semuanya terjadi secara tiba-tiba. Saya belum pernah melihat kekacauan dan histeria orang seperti ini. Apalagi banyak dari mereka yang panik tanpa tahu apa yang terjadi," kata Khalidi kepada The Guardian, Jumat, 15 Juli 2016.
Saat kejadian, Khalidi sedang menyaksikan pesta kembang api dari Hotel Negresco, sekitar 800 meter dari lokasi kejadian, melihat polisi mulai meminta orang-orang untuk menjauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
"Orang-orang mulai berhamburan dan berjalan ke arah kami. Polisi memberitahu mereka semua untuk pergi, tanpa memberitahu apa yang sedang terjadi," katanya.
Sementara saksi mata lainnya, Katie Baronie Shaw, warga Perth, Australia, mengatakan dirinya bersama teman sedang berada di bar ketika suara tembakan polisi terdengar.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi. Kemudian, kami mendengar suara tembakan. Saya kemudian meraih tangan teman saya, dan kita semua berlari keluar sambil tertunduk. Saya belum pernah begitu takut selama hidup saya," ujar Shaw. (ase)