Teror Prancis, Waspadai Perayaan 17 Agustus
- REUTERS/Jean-Pierre Amet
VIVA.co.id – Aksi terorisme melalui penabrakan truk berukuran besar di kerumunan warga di Nice, Prancis, Kamis malam, harus menjadi wake-up call (alarm) bagi Indonesia. Pasalnya, aksi brutal ini berbarengan dengan perayaan Hari Nasional (Bastille Day) negara itu.
Pengamat Hubungan Internasional, Anak Agung Banyu Perwita, kepada VIVA.co.id, Jumat, 15 Juli 2016, mengatakan, berkaca dari aksi teror Prancis, maka pemerintah Indonesia harus mewaspadai peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2016.
"Intelijen harus meningkatkan kewaspadaan tinggi. Aksi teror seperti di Thamrin dan Solo bisa terjadi kapan saja. Namun, bulan depan kita akan merayakan hari kemerdekaan. Itu harus menjadi perhatian penuh. Jangan sampai kecolongan. Tidak hanya di dalam negeri tapi perwakilan Indonesia di seluruh dunia," kata Banyu.
Selain itu, waspadai pula tempat-tempat yang menjadi area bisnis atau industri yang bernilai jual tinggi. Seperti Bali (tempat pariwisata), Bekasi, Cikarang, Surabaya, Medan (kawasan industri) serta Aceh, Papua, Maluku dan Poso.
Truk berukuran besar menabrak kerumunan warga yang berkumpul saat tengah merayakan Hari Nasional Prancis (Bastille Day) di kota Nice, Prancis. Dalam kejadian itu, diaporkan 80 orang meninggal dunia.
Dilansir The Guardian, Jumat, 15 Juli 2016, kejadian ini merupakan peristiwa terparah yang menyebabkan kematian yang sangat besar. Sub Perfect daerah lokal Alpes Maritimes, Sébastien Humbert, mengatakan truk yang menabrak kerumunan itu datang dari jarak jauh dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Usai menabrak kerumunan warga, sopir truk juga sempat baku tembak dengan polisi setempat. Sang sopir dilaporkan tewas. Sébastien juga meminta warga untuk menghindari pusat kota Nice.