Adang China, Filipina Butuh Aliansi Pertahanan
- REUTERS/Romeo Ranoco
VIVA.co.id – Trident Defense, lembaga think tank asal Filipina, melaporkan bila ingin mengadang agresivitas China di Scarborough Shoal (Panatag dan Ayungin Shoal) maka Filipina harus memiliki aliansi yang kuat.
Kepala Eksekutif Trident Defense, Rodrigo Mejia, mengatakan, Angkatan Laut Amerika Serikat telah mengirimkan armada tempurnya di wilayah yang disengketakan untuk mengawasi gerakan militer China.
"Sekitar dua minggu yang lalu gugus tempur kapal induk AS memantau aktivitas China di Laut China Selatan," kata Mejia, seperti dikutip situs Philstar, Rabu, 13 Juli 2016.
Baca:
Kendati AS bersedia membantu Filipina, namun lanjut Mejia, Manila jangan hanya bergantung pada kekuatan Paman Sam. Sebab, bagaimana pun juga, Filipina memiliki kedaulatan dan kepentingan yang harus diselesaikan sendiri.
Ia pun mendorong Filipina untuk memperkuat aliansi pertahanan dengan Jepang, Australia serta negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Indonesia dan Vietnam.
"Kita memang sudah menang tapi itu bukanlah akhir dari segalanya. Kita harus bersiap diri menghadapi kemungkinan yang terburuk. Yaitu perang terbuka," kata Mejia, menegaskan.
Presiden China Xi Jinping secara tegas menolak putusan Pengadilan Arbitrase Internasional di Den Haag, Belanda, Selasa kemarin, yang mengatakan klaim atas Laut China Selatan tidak memiliki dasar hukum.
"Kami tegaskan wilayah kedaulatan dan hak maritim China tidak akan terpengaruh oleh putusan (arbitrase) dengan cara apa pun," kata Xi.