Sah, Korut Putus Komunikasi Satu-satunya dengan AS
- U-Report
VIVA.co.id – Korea Utara mengatakan akan memotong jalur komunikasinya yang terakhir dengan Amerika Serikat sebagai protes atas diberikannya sanksi terhadap negeri itu masuk dalam daftar hitam pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Dilansir dari situs Channel News Asia, Selasa, 12 Juli 2016, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menginformasikan pemerintah AS bahwa negaranya secara efektif akan menghentikan semua komunikasi dengan Paman Sam melalui kantor perwakilan Korea Utara di Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York, AS.
"Kami secara resmi benar-benar akan memutus semua jaringan komunikasi melalui perwakilan kami di New York dengan AS," demikian bunyi pernyataan Kemlu Korea Utara.
Saluran komunikasi New York mengacu pada metode yang memungkinkan diplomat Korea Utara untuk PBB berkomunikasi dengan para diplomat AS di New York.
Sebab, kedua negara tak memiliki hubungan diplomatik dan permusuhan di antara keduanya semakin dalam karena program nuklir dan rudal Korea Utara.
Langkah ini merupakan eskalasi terbaru dalam ketegangan hubungan kedua negara. Diketahui, negeri Kim Jong-un mengancam akan memberikan respons fisik terhadap sistem pertahanan rudal THAAD sebagai hasil kerja sama antara AS dan Korea Selatan.
Di samping itu, negara yang terisolasi tersebut juga menegaskan akan melakukan "sesuatu" (AS menganggap sebagai deklarasi perang, red) setelah AS mengumumkan sanksi terhadap Korea Utara.
Sementara itu, belum ada tanggapan resmi dari Washington terkait hal ini. Namun, Tim Monitor AS yang berbasis di Korea Utara melaporkan gambar satelit yang menunjukkan aktivitas tingkat tinggi (siaga satu) di situs uji coba nuklir mereka.
Akan tetapi, belum jelas apakah hal tersebut merupakan bagian dari kegiatan pemeliharaan atau memang persiapan uji coba nuklir kelima.