Merasakan Lebaran di Negeri Kincir Angin
- VIVA.co.id/KBRI Den Haag
VIVA.co.id – Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda menggelar ‘Open House dan Silaturahmi Idul Fitri 2016’ bertempat di Wisma Duta Wassenaar, pada Rabu, 6 Juli 2016.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, membuka acara yang dimulai pukul 13.00 - 17.30 waktu setempat dan dihadiri lebih dari 1.500 pengunjung, baik masyarakat Indonesia di Belanda, warga negara Belanda maupun warga negara asing lainnya.
Dalam sambutannya, Dubes Wesaka Puja menyampaikan apresiasi atas semangat solidaritas, persatuan dan saling menghargai diantara masyarakat Indonesia di Belanda.
‘’Acara ini adalah cerminan tradisi khas Indonesia dalam merayakan hari kemenangan Idul Fitri, yang ditandai dengan semangat kebersamaan, saling memaafkan dan silaturahmi. Tradisi yang baik ini perlu terus dilestarikan dan diperkenalkan kepada masyarakat Belanda,” kata dia, melalui keterangan persnya, Kamis, 7 Juli 2016.
Usai pemberian sambutan, Dubes Wesaka Puja melakukan pemotongan tumpeng, yang diberikan kepada perwakilan dua orang hadirin, mewakili generasi muda dan generasi yang lebih tua.
Selama penyelenggaraan acara Open House dan Silaturahmi Idul Fitri 2016, disajikan berbagai kuliner khas lebaran Indonesia, diantaranya kambing guling, lontong opor ayam, nasi kebuli, ketupat sayur, nasi campur dan berbagai makanan lainnya.
Untuk pengunjung, khususnya anak-anak, juga disediakan es krim berbagai rasa. Pengunjung juga dihibur oleh lagu-lagu Indonesia oleh penyanyi Ferry Kusuma and Diana yang menyanyikan berbagai genre musik lagu rohani Islami, tembang kenangan, dangdut dan lainnya.
Dubes Wesaka Puja berpartisipasi menghibur pengunjung dengan menyanyikan lagu Hitam Manis. Para pengunjung juga aktif berpartisipasi untuk menyanyikan berbagai lagu Indonesia, khususnya lagu-lagu dangdut.
Kemeriahan acara juga tampak dari partisipasi pengunjung yang secara bersama sama menarikan tarian line dance seperti poco-poco dan kumbia, mengiringi lagu-lagu yang dinyanyikan. Selain itu, live show proses pemasakan kambing guling juga menjadi atraksi yang menarik bagi pengunjung.
Rania Timmer, ibu dua orang anak yang bersuamikan warga negara Belanda, secara khusus datang ke acara tersebut meski menempuh perjalanan lebih dari 2,5 jam dari Sluiskil, kota kecil di provinsi Zeeland di ujung perbatasan Belanda dengan Belgia, menuju Wassenaar-Den Haag.
“Saya sekeluarga baru pertama kali ikut acara silaturahmi Lebaran seperti ini. Sebenarnya ada beberapa keluarga Indonesia di Sluiskil yang juga ingin datang. Namun, mereka harus masuk kerja. Kami senang bisa datang di acara ini, acaranya meriah, anak-anak juga bermain dan bergembira. Dan yang paling penting, kami bisa bersilaturahmi dengan masyarakat lainnya di hari yang mulia ini,” ungkap Rania.