Lawan Fanatisme, Muslim AS Akan Gelar Pawai Anti Kekerasan
- U-Report
VIVA.co.id – Kelompok Muslim Amerika dan berbagai tokoh lintas agama, meluncurkan sebuah inisiatif dengan mengundang ribuan warga Amerika untuk mengambil bagian dalam pawai melawan kefanatikan, ekstrimisme, dan kekerasan senjata.
Pawai yang akan berlangsung pada 23 Juli mendatang di National Mall ini akan diikuti lebih dari 20 organisasi yang mewakili tiga wilayah monoteistik, serta masyarakat Buddhis, Sikh, Hindu dan Bahai.
Inisiatif ini datang seiring dengan sentimen anti-Muslim yang tinggi, yang didorong retorika calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, yang menyerukan pelarangan masuknya Muslim asing ke Amerika Serikat. Baru-baru ini, Trump kembali menyuarakan usulan larangan tersebut pasca serangan terhadap sebuah klub malam gay di Orlando yang menewaskan 49 orang.
Akibat seruan tersebut, beberapa kelompok Muslim merasa perlu lebih vokal untuk memberitahu publik mengenai aksi terorisme, kekerasan senjata, dan Islamophobia. Pihak penyelenggara menyatakan bahwa apa yang selama ini dilakukan ISIS, bukan merupakan ajaran Islam.
"Kami termotivasi untuk mengambil tindakan dan melawan pernyataan ISIS yang menyatakan diri membela ideologi Islam. Tindakan mereka bukanlah ajaran agama yang kami praktikkan sehari-hari," kata Khaled al-Mufti, anggota penyelenggara reli.
Pawai ini diselenggarakan oleh Komunitas Masyarakat Islam Florida dan All Dulles Area Muslim Society (ADAMS) di Washington DC, yang baru-baru ini menerima Menlu AS John Kerry dan aktris Hollywood Angeline Jolie dengan pengungsi Suriah, dalam acara World Refugee Day.