Sekjen PBB Kritik Blokade Israel di Jalur Gaza
- REUTERS/Osman Orsal
VIVA.co.id – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, mengecam blokade Israel terhadap Jalur Gaza. Sementara Israel bersikeras mempertahankan blokade tersebut.
Ban mengatakan, penutupan Gaza menghambat perekonomian dan upaya rekonstruksi. Ia mencontohkan terlambatnya pasokan listrik dan angka pengangguran yang juga sangat tinggi. PBB memperkirakan 50 persen pemuda di Jalur Gaza adalah pengangguran.
"Kita harus berbicara secara terbuka mengenai kesulitan yang dihadapi oleh orang-orang dari Gaza atas pendudukan dan pengepungan, serta pembagian antara Jalur Gaza dan Tepi Barat," kata Ban, seperti diberitakan Al Jazeera, Rabu, 28 Juni 2016.
Setelah mengunjungi Gaza pada perjalanan terakhirnya, sebelum masa jabatannya berakhir pada Desember mendatang, Ban mengadakan pembicaraan dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Ban menyerukan kedua negara untuk terus berupaya menemukan solusi.
"Saya mendorong kedua negara untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mencegah konflik abadi. Kita tidak bisa mengabaikan penyebab utama yang mendasari kekerasan," ujar Ban.
Israel bersikeras untuk terus melakukan blokade di Jalur Gaza, sebuah wilayah yang menjadi basis kelompok militan Hamas. Menurut Israel, kelompok Hamas tak pernah punya niat berdamai dengan Israel. Sejak tahun 2008, Israel dan Hamas sudah tiga kali terlibat dalam perang besar di Jalur Gaza, termasuk perang selama 50 hari pada 2014.
Kemarin, saat membicarakan pencairan hubungan diplomatik dengan Turki, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan sikap mereka atas Jalur Gaza. Netanyahu mengatakan Israel tak akan pernah membuka blokade terhadap wilayah tersebut.