Inggris Pilih Perdana Menteri Baru September Mendatang
- REUTERS
VIVA.co.id – Pascapengunduran diri Perdana Menteri David Cameron, masyarakat Inggris akan memilih kepala pemerintahan baru pada awal September 2016. Hal ini diungkapkan pihak Partai Konservatif pascakeputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit).
Menurut kantor berita Reuters, Selasa, 28 Juni 2016, saat ini pemerintah Inggris berada di bawah tekanan akibat Cameron mengumumkan pengunduran dirinya terhitung mulai Oktober. Di tengah kisruh politik tersebut, Cameron mendesak para menteri untuk bekerjasama dalam sisa waktu masa jabatannya.
"Meskipun meninggalkan Uni Eropa bukan jalan yang saya inginkan, namun saya bangga dengan kekuatan negara kita. Saya percaya kita harus berpegang teguh pada visi Inggris agar lebih baik lagi," kata Cameron.
Ia juga secepatnya menyiapkan unit penasehat, yang tugasnya membantu transisi pemerintahan dan memastikan perdana menteri penggantinya memiliki semua informasi yang diperlukan untuk memutuskan masa depan negara.
"Ini merupakan tugas yang paling kompleks dan penting untuk melayani masyarakat Inggris dalam beberapa dekade. Unit baru akan dipersiapkan di mana orang orang yang terbaik dan cerdas akan dipilih untuk mengelola semua ini," kata Cameron.
Sebelumnya, Pemimpin Partai Independen Inggris (UKIP) yang juga pendukung Brexit, Nigel Farage, memuji hasil referendum sebagai "hari kemerdekaan" Inggris.
Farage, yang tak kenal menyerah mengampanyekan Brexit selama 20 tahun terakhir, meminta Perdana Menteri David Cameron, tokoh penolak Brexit, untuk segera mengundurkan diri.
Akan tetapi, kelompok pro-Brexit lainnya, Boris Johnson dan Michael Gove, menolak permintaan Farage dan menandatangani surat kepada Cameron agar dia tetap menjadi PM apa pun hasil referendum.
(ren)