Ratusan Warga Palestina Ditahan Israel Selama Ramadan
- Reuters
VIVA.co.id – Sekitar 330 warga Palestina di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza telah ditahan oleh pihak Israel sejak awal Ramadan. Sejak 6 Juni 2016, atau 21 hari ketika bulan puasa dimulai, Israel diketahui telah meningkatkan serangan terhadap kota-kota Palestina.
"Kami melihat adanya peningkatan penangkapan terhadap para pemimpin dan aktivis di Hebron, terutama pascaserangan yang terjadi baru-baru ini di Tel Aviv," kata Ketua Pusat Studi Tahanan Palestina, Osama Shaheen, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin, 27 Juni 2016.
Berdasarkan catatan, dari 330 orang yang ditahan terdiri dari 60 anak-anak dan 21 perempuan berusia 18-45 tahun. Sekitar 15 warga Palestina, 13 di antaranya adalah nelayan dari Gaza juga ditahan di Pelabuhan Ashdod Israel.
Penangkapan tersebut terjadi di beberapa wilayah seperti Yerusalem timur, Hebron, Nablus, Ramallah, Jenin dan Gaza.
"Banyak serangan terjadi setiap hari. Mereka menargetkan siapa saja yang terlibat dalam kegiatan nasionalis. Hal ini menyakitkan, terutama tidak ada satu pun rumah yang luput dari tindakan penggerebekan," kata Shaheen.
Setelah serangan di sebuah pasar Tel Aviv, Israel menangguhkan izin masuk untuk 83 ribu warga Palestina dari Tepi Barat, di mana banyak dari mereka yang berharap untuk berdoa di Masjid al-Aqsa yang suci di Yerusalem Timur selama Ramadan.
Sejak itu, tentara Israel telah melakukan razia di Tepi Barat dan bersikap keras atas Palestina. (ase)