Banyak Kaum Muda Inggris Ternyata Tolak Brexit
- REUTERS/Reinhard Krause
VIVA.co.id – Tidak setuju dengan 'perceraian' Inggris dari Uni Eropa alias Brexit, para pengunjuk rasa akhir pekan ini turun ke jalan di Kota London untuk menyuarakan kemarahan mereka pada hasil referendum kemarin. Para aktivis secara cepat mengatur aksi unjuk rasa mulai dari Whitechapel hingga ke Shard di London.
Dilansir dari laman Metro, Sabtu, 25 Juni 2016, lebih dari 15 ribu orang lainnya bergabung dalam demonstrasi ini melalui Facebook. Para demonstran muda-mudi merasa mereka tidak dapat menyuarakan pendapat mereka bagi Inggris dalam Uni Eropa. "Brexit, lelucon berdarah. Di mana suara saya ? Ini masa depan saya," tulis mereka di papan-papan.
Mereka mengatakan referendum ini telah melepaskan aliran rasisme yag keras di mana migrasi diserang dan dikambinghitamkan oleh kedua kampanye (Leave dan Remain). Di mana kampanye Leave memicu kefanatikan terhadap imigran sementara kampanye Remain merespons dengan berkapitulasi dan menggemakan kefanatikan tersebut.
"Kita perlu mengambil sikap terhadap hal ini, apapun hasil referendum. Kita berdiri saling berdampingan dan hidup bersama. Kami tidak akan membiarkan gelombang xenophobia (ketakutan terhadap orang asing) dan rasisme mengancam kehidupan dan kesejahteraan kita," tulis para demonstran.
"Bergabunglah dengan kami pada hari setelah pemungutan suara referendum untuk menunjukkan solidaritas.
(ren)