Uni Eropa Minta Inggris Segera Keluar
- Reuters/Yves Herman
VIVA.co.id – Para pemimpin Uni Eropa dengan tegas meminta Inggris segera bergerak cepat untuk meninggalkan organisasi. Menurut mereka, jika berlama-lama, akan memperpanjang ketidakpastian.
Kepala Komisi Eropa Jean-Claude Juncker memastikan keputusan Inggris tak akan mengubah mereka. "Uni Eropa akan terus berjalan dengan 27 anggota yang tersisa," ujar Juncker seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 27 Juni 2016.
Hasil referendum Inggris menguatkan keinginan negara itu untuk keluar dari uni Eropa. Lebih dari 52 persen rakyat Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa. Hanya 48 persen yang memilih untuk tinggal.
Menanggapi hasil tersebut, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan mundur dari jabatannya mulai Oktober 2016. Cameron mengatakan, proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan dilakukan oleh perdana menteri penggantinya.
Tak lama setelah hasil referendum yang mengatakan Inggris keluar dari Uni Eropa menjadi berita utama di seluruh media Inggris, Juncker melakukan pertemuan dengan Presiden Parlemen Eropa Martin Schulz, Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, dan Perdana Menteri Belanda Mark Ruttee.
Mereka kemudian merilis sebuah pernyataan yang mengatakan mereka menyesalkan hasil referendum, tetapi tetap menghormati keputusan Inggris.
Melalui pernyataan itu, mereka juga meminta rakyat Inggris untuk segera bersiap menerima konsekuensi atas keputusan tersebut, bagaimana pun menyakitkannya proses tersebut. Setiap keterlambatan yang tidak perlu, hanya akan memperpanjang ketidakpastian.
Uni Eropa mengaku sangat siap bernegosiasi cepat dengan Inggris mengenai syarat dan ketentuan pengunduran diri dari Uni Eropa. (ase)