Inggris Pisah dari Uni Eropa, PM Cameron Mundur

PM David Cameron bersama pendukung Inggris tetap di Uni Eropa.
Sumber :
  • Reuters/Yui Mok/Pool

VIVA.co.id – Perdana Menteri Inggris David Cameron mengundurkan diri yang secara resmi akan dilakukan Oktober 2016. Pengunduran diri ini menyusul kepastian  Inggris ke luar dari Uni Eropa (Britain Exit/Brexit).

Inggris Pilih Perdana Menteri Baru September Mendatang

Melansir situs BBC, Jumat, 24 Juni 2016, Cameron membuat pengumuman dalam sebuah pernyataan di luar kantornya di Downing Street setelah hasil akhir jajak pendapat (referendum) diumumkan.

Dalam pidatonya, Cameron mengaku akan mencoba "menenangkan kapal" pascareferendum hingga dirinya resmi mengundurkan diri.

Dua Lembaga Rating Pangkas Peringkat Utang Inggris

Hasil referendum mengunggulkan kelompok pro-Brexit, yaitu sekitar 52%, atas 48 persen suara yang minta Inggris tetap di Uni Eropa. Referendum itu diikuti 71,8 persen dari total warga yang punya hak suara, atau dari lebih dari 30 juta orang.

Kubu Inggris dan Wales, di luar Ibu kota London, merupakan pendukung Brexit. Sementara, London, Skotlandia dan Irlandia Utara memilih remain atau tetap bersama Uni Eropa.

30 Bos Bank Sentral Dunia Siap Jaga Stabilitas Usai Brexit

Sebelumnya, Pemimpin Partai Independen Inggris (UKIP) yang juga pendukung Brexit, Nigel Farage, memuji hasil referendum sebagai "hari kemerdekaan" Inggris.

Farage, yang tak kenal menyerah mengampanyekan Brexit selama 20 tahun terakhir, meminta Perdana Menteri David Cameron, tokoh penolak Brexit, untuk segera mengundurkan diri.

Akan tetapi, kelompok pro-Brexit lainnya, Boris Johnson dan Michael Gove, menolak permintaan Farage dan menandatangani surat kepada Cameron agar dirinya tetap menjadi PM apa pun hasilnya.

Ilustrasi dukungan agar Inggris keluar dari Uni Eropa.

Warga Inggris Kumpulkan Tanda Tangan untuk Referendum Kedua

Sudah empat juta tanda tangan yang berhasil dikumpulkan.

img_title
VIVA.co.id
29 Juni 2016