Pengungsi Nigeria Mati Kelaparan di Penampungan
- REUTERS/Luc Gnago
VIVA.co.id – Médecins Sans Frontières (MSF) atau Doctors Without Borders mengatakan hampir 200 pengungsi yang melarikan diri dari kelompok militan Boko Haram mati kelaparan di Bama, Nigeria. Sebuah bencana darurat kemanusiaan itu terjadi di tempat penampungan yang berisi 24.000 orang pengungsi.
"Banyak penduduk mengalami trauma dan satu dari lima anak menderita gizi buruk akut," kata MSF seperti dikutip dari BBC, Kamis, 23 Juni 2016.
Tujuh tahun pemberontakan yang dilakukan kelompok Boko Haram di Nigeria telah menyebabkan 20.000 orang tewas dan lebih dari dua juta orang mengungsi. Militer Nigeria telah melakukan serangan besar-besaran terhadap mereka, tapi Boko Haram masih menyerang desa-desa di bagian timur laut nigeria dengan menghancurkan rumah-rumah dan membakar sumur.
"Pengungsi di Bama mengatakan adanya kuburan baru yang muncul setiap hari.Penduduk mengatakan sekitar 30 orang meninggal setiap hari karena kelaparan atau penyakit," demikian tertulis dari MSF dalam sebuah pernyataannya.
MSF menjelaskan, meskipun daerah tersebut belum aman untuk dilalui, namun salah satu timnya sukses mencapai Bama pada hari Selasa, 21 Juni 2016. Mereka pergi dengan konvoi militer dari kota Maiduguri di negara bagian Borno.
"Ini adalah pertama kalinya MSF telah mampu mengakses Bama, tapi kami sudah tahu bahwa kebutuhan orang-orang yang kritis. Kami merawat anak-anak kurang gizi di Maiduguri dan melihat raut muka yang trauma pada pasien kami," kata Ghada Hatim, pimpinan MSF di Nigeria.