Usai Referendum Brexit, G7 Keluarkan Pernyataan
- Reuters/Phil Noble
VIVA.co.id – Salah seorang pejabat dari otoritas pemerintah Kelompok Tujuh Negara Maju (G7) akan mengeluarkan pernyataan resmi yang menekankan kesiapan mereka dalam mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menenangkan pasar, apabila Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).
Pejabat yang tak mau disebutkan identitasnya ini mengatakan, saat ini, seluruh pejabat keuangan negara G7 sedang mendiskusikan draf pernyataan yang akan dikeluarkan tak lama setelah hasil jajak pendapat, atau referendum Inggris diumumkan pada Jumat besok.
"Pernyataan ini menegaskan kembali kesepakatan antara negara G7 bahwa kelebihan volatilitas dan pergerakan mata uang yang tidak teratur adalah hal yang tak diinginkan," kata salah seorang pejabat, seperti dilansir dari situs Reuters, Kamis, 23 Juni 2016.
Sumber itu juga mengungkapkan bahwa Menteri Keuangan Jepang Taro Aso akan mengeluarkan pernyataan resmi terpisah yang bertujuan untuk mencegah referendum bersejarah ini memengaruhi kenaikan nilai mata uang yen.
Pernyataan Aso dianggap akan sama dengan pernyataan yang dibuat oleh Departemen Keuangan Jepang di tahun lalu bahwa mereka akan memperhatikan gerakan pasar dan bekerja sama dengan Bank of Japan untuk menangani setiap gejolak pasar.
Seperti diketahui, pasar global saat ini tengah harap cemas dengan hasil referendum yang akan dikeluarkan. Sebab, para investor dan pembuat kebijakan memperingatkan bilamana Inggris meninggalkan Uni Eropa, maka hal itu bisa melepaskan gejolak di pasar keuangan.
Pembuat kebijakan Jepang pun khawatir, keluarnya Inggris akan meningkatkan permintaan untuk safe-haven yen dan memantik kenaikan tidak diinginkan mata uang negeri Matahari Terbit itu. (asp)