Sejumlah WNI Diduga Kembali Jadi Sandera Abu Sayyaf

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf, kerap melakukan penculikan dan perampokan di Filipina Selatan.
Sumber :
  • www.worldbulletin.net

VIVA.co.id – Sebuah kabar beredar mengenai adanya WNI yang kembali menjadi korban sandera Abu Sayyaf. Menurut informasi, ada tujuh WNI yang kini berada dalam sandera kelompok militan Filipina tersebut.

5 WNI Disandera Abu Sayyaf, Minta Ditebus 8 Miliar

Dari informasi yang didapatkan VIVA.co.id, pada Rabu, 22 Juni 2016, tujuh WNI kembali disandera kelompok militan itu di perairan Filipina hari ini pukul 11.00 WITA. Istri mualim satu, Mega, mengaku ditelpon oleh sang suami yang mengatakan mereka ditangkap oleh Abu Sayyaf.

Menurut informasi tersebut,  ada 13 orang berada di atas kapal, tujuh di antaranya dibawa ke sebuah pulau dengan dua perahu. Satu perahu mengangkut empat orang dan tiga orang di perahu lainnya. Sementara itu enam kru lainnya tidak diketahui keberadaannya.

Penculikan Abu Sayyaf Berulang, Malaysia Tingkatkan Keamanan

Istri juru mudi Rudi dikatakan berkomunikasi dengan penyandera dan mengatakan bahwa para sandera sudah ada di tempat serta meminta tebusan sebesar 20 juta ringgit.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengaku pihaknya masih terus mencari informasi untuk konfirmasi terkait dengan beredarnya kabar terdapat sejumlah WNI yang kembali disandera kelompok militan Abu Sayyaf.

Abu Sayyaf Terus Berulah, Malaysia Tolong Perhatikan Perairan Sabah

"Kami belum bisa mengkonfirmasi terlebih berita tersebut tidak mencantumkan nama kapal, nama perusahaan atau nomor kontak. Ada kemungkinan kapal itu milik PT. Rusianto bersaudara. Sudah kami cek dan pihak PT juga tidak bisa menkonfirmasi. Kami masih terus coba carikan klarifikasinya," kata Iqbal melalui pesan singkat kepada VIVA.co.id,  Rabu, 22 Juni 2016.

(mus)

Kelompok bersenjata Abu Sayyaf.

Ogah Bayar 8 Miliar Tebus Sandera 5 WNI, Tentara Mau Gempur Abu Sayyaf

Tentara sudah identifikasi lokasi penyanderaan.

img_title
VIVA.co.id
27 Februari 2020