Soal Laut China Selatan, Duterte Berharap Dukungan AS
- reuters.com
VIVA.co.id – Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, tampaknya sedang mencari sekutu untuk mendukung negaranya terkait dengan masalah dan ketegangan sengketa di wilayah Laut China Selatan. Pasalnya ia mengaku telah bertanya kepada Duta Besar Amerika Serikat mengenai dukungan tersebut.
Dilansir dari laman Arab News, Rabu, 22 Juni 2016, pria yang akan dilantik pada akhir Januari tersebut bertanya kepada Dubes Philip Goldberg mengenai kemungkinan negara AS memberikan dukungan mereka dalam kasus tersebut. "Apakah AS akan bersama (mendukung) kami atau tidak," kata Duterte.
Menjawab pertanyaan tersebut, Dubes Goldberg menegaskan bahwa negaranya akan mendukung Filipina. Namun dukungan tersebut baru akan diberikan jika memang Filipina diserang oleh negara pengklaim lainnya seperti China. "Hanya jika Anda diserang," kata Goldberg.
Sebuah perjanjian pertahanan antara Filipina dengan AS tahun 1951 mengatakan, setiap negara akan melakukan aksi atau respon jika salah satunya diserang. Sudah terdapat pertanyaan lama dari Filipina mengenai hal tersebut kepada AS terkait dengan masalah LCS ini.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China mengaku sangat menyayangkan langkah yang diambil negara Filipina untuk menyelesaikan masalah sengketa LCS dengan jalur pengadilan arbitrase. China berpendapat, permasalahan ini bisa dan harus diselesaikan dengan cara negosiasi tanpa adanya pihak ketiga.
(mus)