Uni Eropa Sepakat Perpanjang Sanksi Rusia
- reuters.com
VIVA.co.id – Uni Eropa sepakat untuk memperpanjang sanksi energi, keuangan dan pertahanan terhadap Rusia sampai akhir Januari 2017. Perpanjangan sanksi ini bagian dari konsekuensi atas konflik Ukraina.
Namun beberapa sumber diplomatik mengatakan, persetujuan secara formal masih tertunda. Setelah lebih dari dua tahun sanksi dijatuhkan karena pencaplokan Moskow atas Crimea dari Kiev serta pemberontak pendukung Rusia di Ukraina Timur, sejumlah politisi Uni Eropa mendesak sikap yang lebih lunak terhadap Rusia, yang merupakan mitra dagang dan penyedia energi utama.
Keputusan awal yang dikeluarkan pada Selasa kemarin masih harus secara resmi disetujui oleh beberapa menteri, setelah Prancis dan Inggris meminta waktu untuk berdiskusi dengan anggota parlemen masing-masing negara.
Selain kedua negara tersebut, Italia juga meminta penundaan persetujuan formal, sampai akhir pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada 28-29 Juni 2016.
Kendati demikian, seperti diberitakan kantor berita Reuters, Rabu 22 Juni 2016, para diplomat di Brussels, mengatakan pada akhirnya perpanjangan sanksi Rusia ini akan mendapatkan persetujuan formal.
Sebelumnya, pada April lalu, Parlemen Prancis menyetujui resolusi untuk mengakhiri sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Prancis beralasan, mereka sangat bergantung pada kerjasama perdagangan dengan Rusia dan bahwa sanksi harus bersifat sementara.
Di sisi lain, Polandia dan negara Baltik lebih bersikap waspada terhadap Rusia. Mereka mengatakan pembatasan terhadap Moskow harus bertahan hingga perdamaian untuk Ukraina Timur sepenuhnya dilaksanakan.