Ribuan Warga Venezuela Antre Referendum Turunkan Maduro
- Reuters/Jorge Silva
VIVA.co.id – Ribuan masyarakat Venezuela mengantre di seluruh wilayah negara itu untuk memvalidasi tanda tangan mereka sebagai bagian dari proses referendum atas Presiden Nicolas Maduro.
Seperti diberitakan Al Jazeera, Selasa, 21 Juni 2016, sejak awal bulan ini, sebanyak 1,3 juta orang telah menandatangani petisi untuk mendukung referendum.
Meski demikian, lebih dari 600 ribu tanda tangan telah ditolak oleh Dewan Pemilu Venezuela.
Beberapa masyarakat yang mengantre untuk memindai sidik jari dan memvalidasi tanda tangan mereka mengaku senang bisa mengambil bagian dalam proses untuk menurunkan Maduro.
Untuk melanjutkan proses referendum, pihak oposisi harus memvalidasi satu persen dari jumlah pemilih yang terdaftar di Dewan Pemilu. Hingga kini, pihak oposisi perlu mengumpulkan 200 ribu tanda tangan untuk memenuhi persyaratan.
Selama berapa bulan terakhir, Maduro menghadapi protes dan kecaman dari pihak oposisi, yang dituduh sebagai tokoh sentral yang mengakibatkan Venezuela jatuh ke jurang krisis ekonomi.
Ditambah lagi, kemerosotoan harga minyak menambah parah krisis yang melanda negara dengan populasi 30 juta jiwa. Alhasil, warga Venezuela pun protes keras terhadap pemerintahan Maduro.
Namun, Maduro dan sekutunya bersikeras bahwa referendum tidak bisa dilakukan hingga akhir tahun ini, karena pihak oposisi menunggu terlalu lama sebelum memulai kampanye referendum.
Ia juga menegaskan sebagai korban dari "perang ekonomi". Maduro terpilih sebagai Presiden Venezuela sejak 2013 setelah kematian Presiden Hugo Chavez.