'Gadis Imut' China Siap Getarkan Angkasa
- www.youtube.com
VIVA.co.id – Xian Y-20, pesawat angkut atau kargo militer milik Angkatan Udara China diklaim sebagai pesawat terbesar ketiga dunia yang diproduksi saat ini.
Dua unit pesawat tambun ini sudah memasuki jajaran skadron di AU China pada pekan lalu. Meski terbesar, namun Y-20 justru dijuluki "Gadis Imut" (Chubby Girl).
Pesawat ini sedang dikembangkan oleh Aviation Industry Corporation of China (AVIC) dan secara resmi diluncurkan pada 2006 dan terbang perdana (uji coba) tujuh tahun kemudian.
Y-20 berkode "Kunpeng" atau burung raksasa dari mitologi China kuno yang bisa terbang ribuan kilometer. Melansir situs Sputniknews, Selasa, 21 Juni 2016, Y-20 didukung oleh empat mesin turbofan Soloviev D-30 buatan Rusia.
Selain itu, pesaing Boeing C-17 Globemaster III dan Ilyushin Il-76 ini mampu mendarat di bandara kecil di daerah pegunungan. Y-20 memiliki berat lepas landas maksimum 200 ton dengan muatan maksimum 66 ton.
#China inducts first series built Xian Y-20 large military transport aircraft pic.twitter.com/ruvchuMwAO
— Warfare Worldwide (@WarfareWW) June 19, 2016
Artinya, "Gadis Imut" mampu mengangkut perangkat keras militer berat, termasuk tank terbesar milik China, ZTZ99.
Ini melebihi pesawat Il-76 yang memiliki muatan maksimum 50 ton, namun masih kalah dengan C-17 yang muatan maksimumnya hingga 77,5 ton.
Ketika kargo mencapai kapasitas maksimum, Y-20 dapat menjangkau 2.800 mil. Sedangkan, kalau di bawah maksimum, daya jangkaunya makin panjang, sekitar 4.850 mil.
Menurut Kepala AVIC, Zhu Qian, AU China membutuhkan 1.000 unit Y-20 dan pihaknya baru mengirimkan dua unit.
"Y-20 akan ditempatkan di Resimen 12 Divisi Transportasi IV, yang salah satu tugasnya mengawal dan mengawasi Laut China Selatan. Pesawat kargo militer ini selanjutnya akan dikirim dalam bulan-bulan mendatang," ungkap Zhu.
Pesawat ini, kata Zhu, dioperasikan oleh awak tiga, dua pilot dan loadmaster.
Y-20 merupakan pesawat multifungsi. Tak hanya berperan sebagai pesawat angkut, "Si Gadis Imut" ini juga dapat berfungsi sebagai pusat komando strategis yang mampu mengkoordinasikan pesawat lain dalam pertempuran, dan bahkan, dapat berfungsi sebagai pengisian bahan bakar tanker.
