Kemlu Bentuk Pokja Diplomasi Ekonomi untuk Genjot Investasi
- VIVAnews/Arie Dwibudiawati.
VIVA.co.id – Kementerian Luar Negeri Indonesia mendukung program pemerintah dalam mendongkrak investasi dan ekspor nasional mencapai 30 persen melalui Kelompok Kerja (Pokja) Diplomasi Ekonomi.
Duta Besar Nur Syahril Rahardjo, yang juga Pelaksana Harian Ketua Pokja Diplomasi Ekonomi, menuturkan, tahun ini pihaknya membantu pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan dilaksanakan pada 14-18 Oktober 2016 di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta.
Syahril mengungkapkan, Pokja Diplomasi Ekonomi bertugas memfasilitasi, mendorong dan mendiseminasikan Trade Expo ke perwakilan Indonesia yang ada di luar negeri.
"Kami sudah menyampaikan kepada pengusaha yang ada di daerah-daerah agar memanfaatkan perwakilan Indonesia yang ada di luar negeri. Hingga saat ini, sudah ada 22 perusahaan dari daerah yang menghubungi kami untuk membantu pemasaran ke luar negeri," kata Syahrir, di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis, 16 Juni 2016.
Ia juga menjelaskan, Diplomasi Ekonomi juga akan membantu Trade Expo, di mana langkah pendahuluan sudah dilakukan dengan mengirim pengajuan kepada perwakilan yang ada di luar negeri, untuk mendatangkan buyers dari luar negeri untuk datang ke acara tersebut.
Selain itu, kata Syahril, Diplomasi Ekonomi juga memiliki misi lain. Yaitu, mendatangkan wisatawan asing sebanyak 20 juta orang pada 2019 serta mendorong peningkatan investasi di sektor pariwisata sebanyak 15 persen.
"Tahun lalu sebanyak 10 ribu produk diminati oleh pengunjung. Beberapa sektor yang terlibat dalam Trade Expo antara lain seperti manufaktur, produk hasil kerajinan, tekstil serta fesyen," ungkapnya.
Pokja Diplomasi Ekonomi dibentuk pada 2015 yang bertujuan merespons dan mendukung capaian ekonomi nasional. Di tahun yang sama pula, Pokja ini berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti perdagangan dan pariwisata, untuk mensinergi kegiatan dan promosi.