Sinyal Black Box Melemah, Nasib EgyptAir Makin Tak Jelas
- Reuters/Christian Hartmann
VIVA.co.id – Perekam data penerbangan atau blackbox EgyptAir yang jatuh di Mediterania bulan lalu akan berhenti memancarkan sinyal deteksi pada 24 Juni mendatang. Hingga kini, semua kapal pencari terus bekerja melawan waktu untuk menemukan kotak hitam tersebut.
Para peneliti dan penyidik Mesir mengatakan, tanpa kotak hitam, maka tidak ada informasi yang cukup jelas untuk menjelaskan penyebab jatuhnya maskapai dengan nomor penerbangan MS804 Paris-Kairo yang membawa 66 orang itu pada 19 Mei lalu.
Seperti diberitakan Reuters, Selasa, 14 Juni 2016, Komite Penyelidikan Mesir menyatakan telah menerima permintaan Dewan Keamanan Transportasi Nasional untuk bergabung dengan tim investigasi.
Mesin pesawat, diproduksi oleh konsorsium yang dipimpin AS, yaitu perusahaan Pratt&Whitney. Meskipun bersifat tidak wajib, namun biasanya negara di mana mesin pesawat dibangun sering diundang untuk mengambil bagian dalam penyelidikan kecelakaan udara.
Penyidik juga mengatakan bahwa citra radar yang diperoleh dari militer Mesir mengonfirmasi laporan sebelumnya yang datang dari radar Yunani dan Inggris, yang menunjukkan bahwa pesawat itu membelok di udara sebelum jatuh.
Badan Investigasi Kecelakaan Udara Prancis, BEA, menyatakan salah satu kapal pencari terus mengambil sinyal locator dari satu kotak hitam, yang posisinya telah dipersempit menjadi 1 sampai 2 km. Untuk mengambil kotak hitam dari dasar laut yang diperkirakan berada 3.000 meter di bawah permukaan, peneliti harus menentukan sinyal ke dalam beberapa meter dan menentukan apakah pinger locator masih terhubung dengan perekam.