Penembakan Brutal Orlando, New York Siaga
- REUTERS/Shannon Stapleton
VIVA.co.id – Warga Orlando berduka. Mereka menyampaikan duka cita atas penembakan brutal yang menewaskan 50 orang dengan menyalakan lilin.
Gedung Empire State Building di New York, Amerika Serikat, memadamkan semua lampu dan listrik mereka dengan hanya menyalakan puncak menara One World Trade Center dengan angka dan warna yang merepresentasikan kelompok LGBT sebagai kenangan bagi para korban pembantaian di Orlando. Dikutip dari situs Channel News Asia angka simbolik ini dilakukan karena Amerika Serikat meratapi 50 korban penembakan massal terburuk dalam sejarah AS modern, yang ditembak mati di sebuah klub gay di kota Florida.
Wali Kota New York, Bill de Blasio, mengumumkan bahwa semua bendera akan dikibarkan setengah tiang di kota terbesar AS itu dan bahwa langkah-langkah keamanan telah diperkuat, khususnya di sekitar tempat yang terkait dengan keberadaan kaum LGBT. Meski mengakui tak ada ancaman pada kota New York, namun de Blasio memilih siaga.
"Penembakan ini juga melanggar nilai-nilai kita. Tidak ada ancaman yang kredibel terhadap kota New York, tapi Anda bisa melihat tambahan pasukan polisi di kota. Tidak ada satu pun kota di dunia yang siap untuk menghadapi teror, jadi Stop Hate (berhenti membenci kaum LGBT)," kata Blasio, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin, 13 Juni 2016.
Ratusan orang berkumpul di Greenwich Village untuk menyampaikan duka mereka dan meninggalkan bunga bagi korban penembakan serta lilin dan juga surat-surat yang bertuliskan "Stop Hate".