PM Kanada Sambut Ramadan dengan Ikut Buka Bersama
- neveragaincanada.ca
VIVA.co.id – Walaupun tidak ikut menjalankan ibadah puasa, namun Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau ikut bersama dengan kaum Muslim di negaranya melakukan buka bersama atau iftar, pertama kalinya sejak ia menjabat sebagai seorang Perdana Menteri.
"Sebuah kenikmatan bagi saya bisa ikut berbuka puasa bersama di bulan suci Ramadan ini dengan para pemeluk agama Islam. Atas nama keluarga, saya mengucapkan selamat kepada semua orang yang menyambut Ramadan," kata Trudeau seperti dikutip dari laman Khaleej Times, Minggu, 12 Juni 2016.
Trudeau, yang merupakan pendukung setia hak-hak minoritas, mengikuti acara buka puasa pertamanya dengan umat Muslim. Dalam video yang diunggahnya melalui Twitter, tampak Trudeau duduk dengan sejumlah rekan Muslim dan makan bersama. Mereka makan dengan lahap makanan yang tersedia di meja mulai dari kurma, daging ayam dan sayur-sayuran serta makanan khas berbuka lainnya di Kanada.
Melalui pernyataan resminya yang dikeluarkan pada awal Ramadan, pria yang terkenal akan kharisma dan wajahnya yang menarik hati banyak kaum hawa ini, berpendapat bahwa bulan Ramadan adalah waktu ketika para umat Muslim mengundang tetangga dan teman-teman untuk berbagi makan malam mereka, iftar, membaca doa bersama-sama, dan mendorong satu sama lain untuk memberikan amal.
"Ramadan mengingatkan kita semua untuk menunjukkan penghargaan atas berkat-berkat yang tak terhitung jumlahnya yang kita nikmati dan untuk menempatkan kebutuhan orang lain sebelum kita sendiri," ujarnya.
It was a pleasure to celebrate Iftar and break the first Ramadan fast with Muslim members of our caucus last night.https://t.co/NUdM8jQwO2
— Justin Trudeau (@JustinTrudeau) June 7, 2016
Tidak hanya Truedau, Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, turut mengucapkan harapannya bagu seluruh umat Islam di seluruh dunia.
"Saya berdiri bersama dengan masyarakat Muslim di AS. Kami menolak suara-suara yang berusaha memecah belah dan membatasi kebebasan agama maupun hak sipil. Saya berkomitmen untuk menjaga hak sipil semua warga AS tanpa melihat agama atau penampilan mereka," kata Obama dalam sambutannya ketika bulan Ramadan tiba.
Pria nomor satu di AS itu menegaskan dirinya akan terus menerima kedatangan imigran ataupun pengungsi termasuk mereka yang beragama Islam. Pernyataan Obama itu kemudian dinilai sengaja menyinggung bakal calon Presiden AS, Donald Trump yang ingin melakukan hal sebaliknya.