ISIS Dikhawatirkan Sebar Senjata Kimia di Euro 2016

Perancis menang atas Rumania di laga pembuka euro 2016
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Pihak kepolisian Jerman memperingatkan adanya ancaman yang sangat berbahaya yang menargetkan para penggemar liga Euro. Menurut mereka, ISIS berpotensi melancarkan serangannya lewat senjata kimia.

Respons Kompolnas Usai 34 Polisi Dimutasi Buntut Dugaan Pemerasan WN Malaysia di DWP

Dilansir dari Express.co.uk, Minggu, 12 Juni 2016, pihak kepolisian telah menyampaikan kekhawatiran ini kepada penyelenggara Euro 2016. Intel kepolisian Jerman menemukan kemungkinan adanya penggemar fanatik ISIS yang akan menyebarkan senjata kimia melalui drone.

"Kami mengkhawatirkan teroris ISIS bisa saja menggunakan pesawat tanpa awak untuk menjatuhkan bahan peledak, atau kemungkinan senjata kimia, ke kerumunan penonton saat kompetisi berlangsung," ujar juru bicara Kepolisian Federal Jerman (BKA).

Belajar dari Kecelakaan Maut di Tol Cipularang Km 80, Ini Durasi Mengemudi

Pertandingan yang sangat berpotensi menjadi target serangan ISIS itu adalah saat final, yakni pada 10 Juli 2016 di Paris. Saat itu, sekeliling lapangan stadion Stade de France akan dipenuhi sekitar 80.000 penonton.

BKA mengaku selama ini telah melakukan investigasi untuk menemukan potensi-potensi serangan yang akan dilancarkan teroris di perhelatan publik. Pihak penyelenggara Euro mengakui bahwa event tersebut memang merupakan target yang sangat mudah.

Pembelaan Aipda Robig Tembak Pelajar di Semarang, Korban Dikira Begal

"Pertandingan Euro merupakan target yang sangat mudah diserang karena mampu menarik ribuan penggemar sekaligus perhatian media massa," ujar juru bicara Euro 2016.

Untuk mengantisipasi hal ini, pihak penyelenggara Euro langsung memberlakukan larangan terbang bagi drone atau apapun, di 10 stadion yang ada, termasuk Stade Velodrome, tempat Inggris bertanding melawan Rusia.

Kepala keamanan Euro 2016 telah mengonfirmasi adanya aturan pelarangan teknologi drone di banyak pertandingan.

"Drone tidak diperbolehkan terbang di atas stadion. Bahkan jika melanggar, pilot pengendalinya akan ditangkap," ujar Ziad Khoury.

Simulasi bom bunuh diri di Trafford Shopping Centre, Inggris.

Polisi Inggris Teriak 'Allahu Akbar' Saat Simulasi Bom

Publik mengecam karena tidak sensitif. Polisi pun minta maaf.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2016