Duterte: Kalau Penjahat Tidak Mau Tobat, Mati Saja!
- REUTERS/Erik De Castro
VIVA.co.id – Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, mengungkapkan bahwa sikap kerasnya terhadap pelaku kriminal sesungguhnya merupakan "pembelaan" bagi mereka untuk berhenti berbuat jahat.
"Saya tidak ingin menggunakan cara yang 'biasa' (untuk memberantas kejahatan). Saya justru ingin menghentikan mereka dengan cara saya agar tidak lagi melanggar hukum. Jika Anda tidak melakukan kejahatan, mengapa harus khawatir?" kata Duterte, seperti dikutip dari situs Mb, Jumat, 10 Juni 2016.
Pernyataan tersebut diungkapkan saat dirinya menghadiri acara syukuran yang digalang oleh para pendukungnya di Provinsi Cebu, di mana sebagai salah satu wilayah yang menyumbang suara bagi Duterte sebanyak 1,14 juta dari total populasi sebesar 2,72 juta jiwa.
"Saya terpengaruh oleh kritikan yang menuduh saya telah mempromosikan budaya kematian. Saya tegaskan. Saya tidak akan ragu untuk mengejar penjahat yang tidak mau mengubah prilaku mereka. Jika mereka tidak bertobat, kematian adalah jalannya," lanjut dia.
Politisi berusia 71 tahun itu menjelaskan kebijakan kerasnya ini terbukti ampuh ketika dirinya menjabat sebagai Walikota Davao selama 22 tahun dan telah melindungi 2 juta jiwa warga di sana.
"Karena itu, saya berjanji untuk melakukan hal yang sama ketika resmi menjadi presiden. Termasuk terhadap jajaran kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya," tutur Duterte. Ia pun mengancam, jika aparat hukum ditemukan bersekongkol atau melindungi penjahat narkoba dan kelompok kejahatan lainnya, maka langsung ditindak tegas.
Sebelumnya, pria yang kerap dijuluki "Donald Trump dari Asia" ini menawarkan uang sebesar 3 juta peso bagi mereka yang berhasil menangkap gembong narkoba. Tawaran lalu meningkatkan tawaran menjadi 5 juta peso jika ada orang yang bisa menangkap gembong narkoba, khususnya di wilayah Cebu.
(ren)