Militer Nigeria Dituding Bantai Separatis Biafra
- reuters.com
VIVA.co.id – Angkatan Bersenjata Nigeria membantah klaim kelompok pembela Hak Asasi Manusia, Amnesty International, yang menuduhnya melakukan kebrutalan terhadap pendukung Biafra.
Pihak militer melabelinya sebagai kelompok separatis. Melansir situs BBC, Amnesty International sebelumnya menuding anggota militer Nigeria terlibat dalam pembunuhan para pendukung pendirian Negara Biafra.
Sebagaimana diketahui, Republik Biafra adalah sebuah negara pecahan yang pernah ada di sebelah tenggara Nigeria selama jangka waktu sekitar tiga tahun antara 30 Mei 1967 - 15 Januari 1970.
Tidak terima tuduhan, Nigeria pun lalu balik menuding kelompok tersebut. Amnesty International beralasan kelompoknya menerima laporan yang menyatakan bahwa sedikitnya 40 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya luka-luka ketika para separatis mengadakan acara peringatan di Onitsha, Tenggara Nigeria, bulan lalu.
Laporan yang dikumpulkan oleh Amnesty International memperlihatkan anggota militer Nigeria melakukan tembakan ke arah pendukung Biafra di tiga tempat yang berbeda.
"Mereka terlibat dalam kekerasan (dengan militer Nigeria) yang melanggar hukum dan akhirnya memancing pasukan keamanan datang untuk mengatasi kerusuhan," bunyi keterangan dari Amnesty International.