Tak Dibangunkan Sahur, Pengungsi Bakar Kamp di Jerman
VIVA.co.id – Akibat tidak dibangunkan saat sahur dan jatah makanan yang sangat sedikit, dua migran di penampungan kota barat Dusseldorf, Jerman, mengamuk dan membakar kamp pengungsi, Kamis, 9 Juni 2016. Kebakaran tersebut memusnahkan tempat penampungan bagi 282 pencari suaka.
Dua migran Maroko berusia 26 tahun yang ditampung di gudang besar penampungan Dusseldorf menuduh staf keamanan Iran dengan sengaja tidak membangunkan mereka untuk bersantap sahur. Akibatnya, keduanya melampiaskan amarahnya dengan menuangkan minyak ke atas sebuah kasur dan membakarnya. Tempat penampungan tersebut hancur dan kerusakan diperkirakan mencapai US$ 11 juta.
Seperti diberitakan BBC, Jumat, 10 Juni 2016, para penyidik meyakini bahwa selain karena tidak dibangunkan saat sahur, porsi makan yang terlalu kecil juga menimbulkan banyak keluhan bagi para migran.
Ketika Ramadan dimulai, suasana di tempat penampungan itu semakin buruk. Para staf di lokasi, diludahi dan dilempari dengan sepatu. Beberapa kelompok migran menyebutkan, tindakan ini dilakukan karena adanya motif tertentu yang dilakukan oleh staf keamanan.
Tempat penampungan migran Dusseldorf merupakan pusat akomodasi untuk pengungsi laki-laki, terutama dari Suriah, Irak, Afghanistan dan Afrika Utara yang sedang menunggu untuk dikirim ke tempat lain di negara bagian North Rhine-Westphalia utara.