Atasi Krisis Pangan, Venezuela Umumkan Rencana Baru
- BBC
VIVA.co.id – Pemerintah Venezuela mengimpor ribuan ton bahan makanan dasar dan akan memulai mendistribusikannya melalui dewan komunal secara langsung kepada masyarakat.
Di Caracas, Menteri Pangan Rodolfo Marco Torres mengatakan, 70 persen dari kebutuhan pangan negara akan dipasok dengan cara seperti ini. Namun pihak oposisi Venezuela mengatakan sistem baru ini bisa mengakibatkan diskriminasi terhadap mereka.Â
Seperti diberitakan BBC, Jumat 10 Juni 2016, Venezuela dalam beberapa waktu belakangan sangat terpukul oleh penurunan harga minyak dan kekurangan makanan dan obat-obatan. Presiden Nicolas Maduro menuduh, perusahaan produksi pangan swasta dan supermarket melakukan penimbunan makanan untuk tujuan spekulasi.
Sementara itu, Menteri Torres mengatakan, pemerintah telah membeli 115 ribu ton bahan pokok termasuk beras, gula, jagung dan kacang-kacangan. Bahan pokok ini akan didistribusikan menggunakan jaringan 15.900 yang disebut Local Supply and Production Committees (CLAP) yang dibentuk di seluruh wilayah negeri, untuk melawan "perang ekonomi".
Pemerintah menjelaskan sistem baru "house by house" ini akan mendistribusikan makanan kepada ribuan keluarga yang terdaftar dalam sistem CLAP. Selanjutnya, masing-masing keluarga akan menerima tas berisi berbagai produk makanan pokok termasuk tepung jagung, pasta, beras dan minyak.
Pihak oposisi Venezuela berpendapat, CLAP hanya akan memperburuk ketersediaan barang pokok yang teralihkan ke sistem baru. Pekan lalu, Sekjen Oposisi MUD, Jesus Torrealba mengatakan, pemerintah hanya mencoba membuat monopoli makanan mutlak atas distribusi makanan. Ia mengatakan, sistem itu akan bersifat "politisiasi" dan pemerintah akan "memeras rakyat melalui perut mereka".
(mus)