Ribuan Warga Palestina Dilarang ke Wilayah Kekuasaan Israel
- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id – Pemerintah Israel mengeluarkan pengumuman penangguhan izin masuk bagi 83 ribu warga Palestina selama bulan Ramadan, menyusul penembakan di Tel Aviv yang menewaskan empat orang, pada Rabu malam, * Juni 2016.
"Semua izin selama Ramadan, terutama izin untuk kunjungan keluarga dari Yudea dan Samaria ke Israel, dibekukan," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Coordination of Government Activities in the Terriroties (COGAT), unit yang mengelola urusan sipil di wilayah West Bank, seperti dilansir dari situs Channel News Asia, Kamis, 9 Juni 2016.
Melalui pernyataan tersebut bahwa setidaknya puluhan ribu warga Palestina akan terkena dampak, dan ratusan warga di Jalur Gaza yang sebelumnnya telah menerima izin untuk mengunjungi kerabat dan tempat-tempat suci selama Ramadan, juga akan dibekukan.
Langkah ini diumumkan COGAT menyusul tragedi dua warga Palestina yang melepaskan tembakan di sebuah pusat perbelanjaan dan restoran dekat Tel Aviv, yang menewaskan empat orang dan melukai enam lainnya.
Sebelumnya, pada pekan lalu, Israel telah mengeluarkan putusan untuk melonggarkan sejumlah pembatasan terhadap warga Palestina selama bulan Ramadan. Tidak hanya di West Bank, tetapi juga mereka yang tinggal di Gaza.
Melalui keputusan tersebut juga rencananya 500 orang dari Gaza diperbolehkan mengikuti salat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur, selama minggu pertama bulan puasa.
Kekerasan yang terjadi sejak Oktober 2015 telah menewaskan sedikitnya 207 warga Palestina, 28 Israel, dua warga AS, serta masing-masing seorang warga Eritrea dan Sudan.
Sebagian besar warga Palestina yang tewas akibat serangan menggunakan pisau, senjata dan kecelakaan mobil. Sementara lainnya tewas dalam bentrokan dan serangan udara Israel di Jalur Gaza. (ase)