Turki Tuding Militan Kurdi Otak Serangan Bom Mobil
- REUTERS/Henry Ro
VIVA.co.id – Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan menyalahkan militan Kurdi atas serangan bom mobil yang menewaskan 11 orang di pusat kota Istanbul dan lima orang di wilayah tenggara kota itu.
Sementara itu, Perdana Menteri Binali Yildirim mengatakan bahwa Kurdisran Workers Party (PKK) disalahkan atas serangan yang terjadi Selasa lalu di Istanbul, yang baru-baru ini mencoba untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai dan menawarkan gencatan senjata.
Gencatan senjata yang disepakati dengan PKK runtuh sejak setahun yang lalu, akibat kekerasan terburuk yang dialami negara itu dalam dua dekade. Melalui sebuah siaran televisi, Yildirim mengatakan tidak akan bernegosiasi untuk mengakhiri kekerasan.
Sebelumnya, pada Selasa, sebuah bom mobil meledak di sebuah pos polisi selama jam sibuk di Istanbul, menewaskan enam polisi dan lima warga sipil di dekat distrik wisata utama, sebuah universitas besar dan kantor wali kota.
Kemudian keesokan harinya, sebuah bom kembali menargetkan kantor polisi di kota tenggara Midyat, menewaskan tiga warga sipil dan dua polisi, serta melukai lebih dari 30 lainnya. Provinsi ini berbatasan dengan Suriah, daerah di mana militan Kurdi telah melakukan pemberontakan tiga dekade.
"Semua indikator dan bukti mengenai serangan di beberapa titik Istanbul kemarin mengarah kepada organisasi teror separatis. Namun, kami hanya bisa memberikan keputusan setelah semua informasi terkumpul," ujar Juru Bicara Presiden Erdogan, Ibrahim Kanil, seperti diberitakan kantor berita Reuters, Kamis, 9 Juni 2016.
Hingga kini pihak militan Kurdi belum mengklaim serangan. Sebelumnya, mereka telah melakukan serangan serupa di kota-kota besar Turki sebagai bentuk kekerasan sejak gencatan senjata yang gagal dilakukan hampir setahun yang lalu.