RI Ingin Teruskan Dialog dengan RRC Soal Laut China Selatan

Seorang personel AL Vietnam berjaga di di perairan Spartly, Laut China Selatan.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Kementerian Luar Negeri Indonesia menegaskan tidak akan mengubah sikap terhadap permasalahan sengketa di Laut China Selatan. Walau ketegangan di kawasan tersebut semakin meningkat dengan banyaknya klaim maupun aktivitas di sana, bagi Indonesia pendekatan dialog tetap harus dikedepankan.

Menteri Perdagangan Filipina Klarifikasi Pernyataan Duterte

"Indonesia memastikan bahwa hubungan yang telah dijalin oleh ASEAN dan China selama 25 tahun ini dapat dimanfaatkan dengan baik secara nyata. Kita ingin diadakannya dialog secara terus-menerus dengan China," kata Direktur Mitrawicara dan Kerja Sama Antar Kawasan ASEAN dari Kementerian Luar Negeri RI, Derry Aman, di Jakarta, Kamis 9 Juni 2016.

Dengan demikian, diharapkan dialog tersebut menghasilkan kondisi kawasan yang kondusif, stabil, berkembang dan makmur bagi kesejahteraan masyarakat kawasan. Ujung-ujungnya, kata Derry, adalah penciptaan suatu kondisi.

Tingkatkan Pembangunan, ASEAN Belajar dari China

"Dalam konteks arsitektur kawasan, kita berharap ASEAN dominan di 'rumah sendiri'. Juga harus memastikan bahwa China mendukung keberadaan ASEAN di kawasan. Kita ingin kawasan tetap damai, stabil dan pada akhirnya bisa dinikmati," ungkap Derry.

Ia juga menyampaikan sikap Indonesia akan implementasi DoC (Declaration of Conduct) secara penuh dan efektif. Sementara itu, bagian dari implementasi tersebut adalah penyelesaian CoC (Code of Conduct).

Hindari Konflik Terbuka, ASEAN dan China Bangun Hotline

"Yang terpenting untuk dicapai adalah penyelesaian CoC," kata dia, menambahkan.

Tidak hanya itu, Indonesia juga akan menekankan ke semua pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan apa pun seperti provokasi, baik langsung atau pun tak langsung. Langkah inilah yang selama ini belum tercapai.

"Dengan menahan diri maka kondisi akan kondusif. Jika ada yang lakukan pergerakan maka semua pihak akan ikut lakukan hal yang sama," lanjut Derry.

(ren)

Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan Presiden China Xi Jinping.

China Gratiskan Persenjataan untuk Filipina

Tujuannya untuk memerangi narkoba dan terorisme.

img_title
VIVA.co.id
21 Desember 2016