Israel Longgarkan Penjagaan Masjid Al Aqsa Selama Ramadan
- www.jerusalemshots.com
VIVA.co.id – Pemerintah Israel mengumumkan pelonggaran pembatasan pergerakan warga Palestina dari dan ke Tepi Barat, juga di wilayah Jalur Gaza, selama bulan suci Ramadhan.
Langkah-langkah yang dilakukan sama seperti tahun sebelumnya ini diumumkan oleh Coordination of Government Activities in the Territories (COGAT), unit yang mengelola urusan sipil di wilayah Tepi Barat, di bawah perintah Menteri Pertahanan yang baru dilantik, Avigdor Lieberman.
Berdasarkan keputusan tersebut, 500 orang dari Jalur Gaza akan diizinkan untuk mengikuti Salat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalam Timur, selama bulan suci yang sudah dimulai awal pekan ini.
Seperti dilansir dari laman Al Arabiya, Selasa, 7 Juni 2016, pihak COGAT juga mengumumkan bahwa 200 warga Gaza nantinya akan diizinkan untuk mengunjungi kerabat di Tepi Barat selama bulan Ramadan, dan 500 warga Palestina di Tepi Barat akan diberi hak untuk mengunjungi keluarganya di wilayah Gaza.
Selain itu, pihak Pemerintah Israel juga akan memberikan hak 300 warga Palestina yang tinggal di luar negeri, untuk mengunjungi kerabat di Gaza, dan 500 orang Palestina di Tepi Barat akan diizinkan untuk melakukan perjalanan ke luar melalui Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.
Dalam pernyataannya, pihak COGAT mengatakan langkah-langkah ini sejalan dengan kebijakan sipil Israel yang berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup Palestina dan menjaga kebebasan beragama.
Israel telah menghadapi gelombang serangan dengan Palestina sejak Oktober yang telah menelan ratusan nyawa, karena dipicu oleh ketegangan atas kompleks Masjid Al Aqsa, tempat suci ketiga bagi umat Islam. Israel sempat mengeluarkan larangan bagi Muslim untuk mengunjungi Al Aqsa, namun sejumlah deputi Arab mengatakan akan tetap melakukan ibadah di Masjid Al Aqsa meski Israel melarangnya.