Prancis Serukan Pengiriman Bantuan via Udara ke Suriah
- Reuters
VIVA.co.id – Prancis menyerukan PBB untuk segera memulai pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke daerah-daerah yang terkepung di negara Suriah. Permintaan ini dibuat jelang pertemuan Dewan Keamanan PBB, pada Jumat, yang akan membahas akses bagi bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang terkepung.
"Akses ke kota dan desa yang dikepung tetap diblokir. Kami meminta PBB, dan khususnya WFP (Program Pangan Dunia), untuk memulai pengiriman bantuan kemanusiaan melalui jalur udara untuk semua daerah yang membutuhkan," kata Duta Besar Prancis untuk PBB, Francois Delattre, seperi dilansir dari situs Channel News Asia, Kamis, 2 Juni 2016.
Ia menambahkan, pengiriman dimulai dengan Daraya, Moadamiyeh dan Madaya, di mana penduduk sipil, termasuk anak-anak sekarat akibat kelaparan. Sebuah konvoi bantuan sebelumnya memasuki kota Daraya untuk pertama kalinya sejak 2012 dan pengiriman kedua mencapai Moadamiyeh untuk pertama kalinya pada Maret tahun ini.
Kedua kota tersebut dikepung oleh pasukan Suriah. Dua puluh negara yang tergabung dalam Internasional Suriah Support Group (ISSG) telah menetapkan 1 Juni sebagai batas waktu bagi rezim Suriah dan semua pihak untuk membuka akses ke daerah-daerah sasaran pengepungan kelaparan.
ISSG meminta Program Pangan Dunia (WFP) untuk memulai persiapan bagi pengiriman bantuan jalur udara meskipun masih belum jelas apakah pemerintah Suriah akan memberikan persetujuan bagi pesawat yang membawa bantuan.
Menurut PBB, ada total 592 ribu orang yang hidup di bawah pengepungan di Suriah, di mana mayoritas dikepung oleh pasukan rezim dan empat juta lainnya hidup di daerah yang sulit dijangkau.
Pembicaraan damai untuk mengakhiri perang lima tahun Suriah terhenti pada April lalu setelah oposisi walk-out atas meningkatnya pertempuran di tanah dan kurangnya bantuan kemanusiaan.