Pria Inggris Pemerkosa Ratusan Anak di Asia Tenggara Diadili
- VIVA.co.id/skynews.com
VIVA.co.id – Richard Huckle (30), seorang penjahat seks anak yang didakwa atas kasus pencabulan terhadap anak-anak usia enam bulan hingga 12 tahun sejak tahun 2006-2014, akan menjalani persidangannya di Inggris, Jumat 2 Juni 2016.
Pria yang mendekati anak-anak dengan alasan mengajar bahasa Inggris di masyarakat miskin Malaysia ini dinilai sadis. Sebabnya, selama tercatat tujuh tahun menjadi paedofil, Richard Huckle selain mencabuli korbannya juga mengambil gambar dan video para korban.
Lalu membagikannya dengan sesama paedofil di jejaring internet. Setidaknya ada 20 ribu gambar pelecehan anak beserta buku panduan paedofil yang sudah dibuat Richard Huckle. "Ia juga menulis saran dan nasihat kepada paedofil lain bagaimana melakukan pelecehan kepada anak-anak," tulis laporan Skynews.com dikutip Rabu 1 Juni 2016.
Richard Huckle tertangkap di Bandara Gatwick Inggris pada tahun 2014. Namun memang baru sekarang dihadapkan ke persidangan karena penyidik kepolisian masih harus mengamankan seluruh korban Richard Huckle.
Bulan Januari lalu, Huckle membantah bersalah atas 91 tuduhan pelecehan seksual terhadap anak. Hingga berjalan pada April, sebanyak 71 tuduhan akhirnya diakui oleh tamatan Sekolah Tata Bahasa tersebut.
Kejahatan Richard Huckle sangat serius. Bahkan, dalam sidang perdananya di Old Bailey, butuh lebih dari satu jam hanya untuk membaca semua tuduhannya.
"Anda telah mengaku bersalah atas 71 dakwaan. Dan sebagai hasilnya saya sedang mempertimbangkan hukuman seumur hidup dalam kasus ini," kata Hakim Peter Rook dalam sidang sebelumnya.
Kini, nasib Richard Huckle akan ditentukan. Setidaknya hingga Jumat, 2 Juni 2016, pengadilan akan memutuskan hukuman apa yang akan diberikan kepada pria asal Inggris ini.