Bahaya, di India Darah Hasil Transfusi Tercemar Virus HIV
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Lebih dari 2.000 orang di India terpapar virus HIV yang menulari mereka melalui transfusi darah. Kondisi ini diperburuk dengan rumah sakit yang tak memiliki fasilitas pengujian.
Informasi ini terungkap setelah Chetan Khotari, seorang aktivis, mengirimkan petisi pada National AIDS Organization (Naco), lembaga negara yang mengawasi perkembangan AIDSdi India. Khotari mengaku terkejut dengan apa yang ia dapatkan.
Naco menyebutkan, setidaknya 2.234 orang India telah tertular HIV saat menerima transfusi darah di rumah sakit, selama 17 bulan terakhir saja. "Ini adalah data resmi, yang disediakan oleh Naco dikelola pemerintah. Saya percaya angka yang sesungguhnya akan double atau triple," kata Kothari kepada BBC, 1 Juni 2016.
Berdasarkan hukum, setiap rumah sakit yang melayani donor, wajib melakukan tes atas darah yang disumbangkan. Tes akan dilakukan untuk HIV, hepatitis B dan C, malaria dan infeksi lainnya.
"Tapi setiap tes menghabiskan sekitar US$18 atau sekira Rp200 ribu. .Dan kebanyakan rumah sakit di India tidak memiliki fasilitas pengujian. Bahkan di kota besar seperti Mumbai, hanya tiga rumah sakit swasta yang memiliki fasilitas pengujian HIV. Rumah sakit pemerintah terbesar juga tidak memiliki teknologi untuk menyaring darah untuk HIV, " kata Kothari. "Ini adalah masalah yang sangat serius dan harus segera diatasi," tambahnya.
India memiliki lebih dari dua juta orang yang hidup dengan HIV / AIDS. Jumlah tertinggi pasien yang terinfeksi HIV akibat transfusi darah yang sudah terkontaminasi virus berasal dari negara bagian Uttar Pradesh dengan 361 kasus. Negara-negara barat Gujarat dengan 292 kasus dan Maharashtra dengan 276 kasus peringkat kedua dan ketiga masing-masing. Sedangkan Delhi, ibu kota India berada di nomor empat dengan 264 kasus.