9 Orang Ditembak dan 170 Diculik Tanpa Alasan di Afghanistan

Etnis minoritas Afghanistan, Hazara, melakukan demonstrasi menentang pemerintah.
Sumber :
  • REUTERS/Ahmad Masood

VIVA.co.id – Sejumlah pria bersenjata di Afghanistan tiba-tiba menyerang sebuah bus. Mereka meminta penumpang turun, menembak sembilan di antaranya, dan menculik 170 orang lainnya. 

Rusia Akan Hapus Taliban dari Daftar Teroris Internasional, Sengaja Buat AS Kesal?

Peristiwa penculikan ini terjadi di luar kota, sebelah utara Kunduz.  Seorang pejabat provinsi mengatakan, insiden ini merupakan serangan yang dilakukan para gerilyawan Taliban.

Dilberitakan Reuters, Selasa, 31 Mei 2016, kejadian bermula pada saat pelaku menghentikan tiga bus di jalan raya dan memerintahkan agar penumpang ke luar. “Mereka kemudian menembak mati sembilan dari penumpang dan menculik sisanya,” kata Massoum Hashemi, Wakil Kepala Polisi Kunduz.

Ada Unsur Balas Dendam, Ini Deretan Alasan Rusia Jadi Terget Serangan ISIS

Pasukan pemerintah kemudian membebaskan sebagian besar penumpang yang diculik itu dalam operasi penyelamatan. Namun 20 di antaranya masih dalam penguasaan penculik. "Taliban telah membunuh secara brutal sembilan warga sipil dan menculik sekitar 20 orang," kata Hashemi.

Namun menurut Reuters, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insdien ini. Juru bicara Taliban juga belum memberikan komentar apa pun.  

ISIS-K Bertanggungjawab Atas Aksi Terorisme di Rusia, Taliban Buka Suara

Identitas para korban belum terungkap dengan jelas. Namun kelompok militan Taliban biasanya melakukan serangan secara khusus pada kelompok Syiah Hazara. Selama satu tahun terakhir, aksi kekerasan yang dilakukan oleh Taliban terhadap  kelompok Syiah membuat kedua kelompok tersebut terlibat dalam aksi kekerasan sektarian.

Menteri Dalam Negeri Taliban Sirajuddin Haqqani

Pentolan Taliban Paling Diburu AS Tunaikan Ibadah Haji, Kepalanya Dihargai 10 Juta USD

Sirajuddin Haqqani, Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Orang yang paling dicari otoritas keamanan Amerika Serikat (AS) itu tampak berada di kawasan Masjidil Haram, Makkah.

img_title
VIVA.co.id
10 Juni 2024