Geng Gulabi, 'Sang Penghukum' Pelaku Kekerasan dari India
- http://www.gulabigangofficial.in
VIVA.co.id – Sejatinya, hukum diletakkan pada posisi tertinggi sebagai instrumen yang memberikan kontrol kepada masyarakat. Artinya, hukum menjadi satu-satunya acuan dalam penyelesaian suatu permasalahan yang terjadi dalam lingkup sosial kemasyarakatan.
Dan, apabila hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas, maka hukum jalanan menjadi jawaban. Kisah nyata ini terjadi di daerah kumuh di Bundelkhand, Bhopal, India.
Daerah itu kini memiliki secercah cahaya yang bisa "menerangi" jalan baru bagi kaum perempuan. Sebab, di sana terdapat sekelompok perempuan pemberani yang tergabung dalam Geng Gulabi.
Geng ini melibatkan diri dalam perjuangan melawan kekerasan, pelecehan seksual, pencurian, dan aksi kriminal lainnya di daerah tersebut.
Dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual, ancaman hukuman dari Geng Gulabi ini bahkan dinilai lebih menakutkan daripada hukuman yang diberikan oleh otoritas hukum resmi.
Ada sekitar 40 kelompok Geng Gulabi yang tersebar di wilayah kumuh untuk membela keadilan, khususnya bagi mereka kaum hawa yang menjadi korban kejahatan.
Menurut situs Times of India, Selasa, 31 Mei 2016, masing-masing kelompok memiliki 11 anggota perempuan dengan lima pemimpin. Mereka selalu ada kapan pun dibutuhkan untuk membantu siapa pun.
Polisi Tak Mampu, Serahkan pada Kami
Ciri khas dari Geng Gulabi adalah berpakaian serba merah muda (pink) dan membawa tongkat sebagai senjata. Geng ini akan "memberi pelajaran" kepada para pelaku tindak kekerasan atau kejahatan seksual jika otoritas yang bertanggung jawab dinilai tidak memberikan hukuman yang setimpal.
"Seorang anak berusia 16 tahun diperkosa oleh seorang laki-laki berusia 25 tahun. Tak hanya diperkosa, gadis itu juga dipukuli. Kami berhasil menemukan dia ketika ia berusaha melarikan diri. Lalu, pria itu berlari mengejarnya, namun kami menangkap dan memukulinya bersama warga lain," kata Anu Kushwaha, seorang anggota Geng Gulabi, yang berhasil mengungkap kasus pemerkosaan.
Kasus lainnya datang dari kisah ibu rumah tangga bernama Saroj Sahu. Ia mengaku diserang menggunakan pisau oleh suaminya, dan akhirnya diselamatkan oleh Geng Gulabi.
Saroj pun terlepas dari trauma yang menimpanya. "Mereka punya kasus yang terdaftar, dan mengumpulkan uang dari daerah kumuh untuk merawat saya di rumah sakit swasta. Sekarang, saya bekerja bersama mereka melawan kekerasan dalam rumah tangga," katanya.
Inisiatif kelompok pembasmi kejahatan jalanan ini diprakarsai oleh Direktur Pusat Sumber Daya Gender Sangini, Prathana Mishra, pada 2011.
"Kami telah bekerja dalam kelompok besar sejak tahun 2006. Ketika polisi tak mampu menyelesaikan kasus, maka kami memutuskan untuk turun tangan menolong para perempuan yang menjadi korban kejahatan dengan cara kami," kata Mishra.
Sejak itu lah, lanjut dia, kelompok ini terus dilatih, serta menjadi penghubung ke pengadilan untuk memahami prosedur hukum, kantor polisi, dan Shaurya Dal.
Geng Gulabi tidak hanya membantu perempuan wilayah mereka sendiri, tetapi bahkan keluar dari keterbatasan untuk membantu semua perempuan dari berbagai status ekonomi dan pekerjaan.