Bila Jadi Presiden, Duterte Ogah Tidur di Istana Malacanang
- REUTERS/Erik De Castro
VIVA.co.id – Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, mengaku tidak akan tinggal di Istana Malacañang di Manila, dan memilih untuk pulang pergi dari Davao ke Manila setiap hari dengan menggunakan pesawat komersial.
Sekretaris Komunikasi Istana Malacanang, Herminio Coloma Jr, seperti dikutip dari situs Inquirer, Senin, 30 Mei 2016, mengatakan Duterte harus memutuskan harus tinggal di mana, menyusul pernyataannya bahwa ia tidak ingin hidup di Istana Kepresidenan.
"Biarkan presiden yang memutuskan dan memilih tempat penginapan yang paling tepat dan terbaik untuk dirinya," kata Coloma.
Davao, sebuah kota di kepulauan Mindanao, Filipina Selatan. Jarak kedua kota ini mencapai sekitar 1.500 kilometer yang dapat dicapai selama tiga hari tiga malam, jika melalui jalur darat. Sementara, bila menggunakan pesawat maka jarak tempuhnya hanya 1,5 jam saja.
Sebelumnya, dalam konferensi pers yang digelar di Davao City, pada Sabtu, Duterte mengatakan, untuk beberapa bulan pertama sebagai presiden, ia akan pulang pergi setiap hari dari Manila ke Davao.
Duterte pun akan mengambil penerbangan komersial terakhir tujuan Davao pukul 21.00 waktu setempat, akan kembali Manila keesokan harinya pada pukul 08.00 pagi.
"Tempat tidur saya di sini (Davao). Kamar saya pun di sini. Jadi, rumah saya adalah zona kenyamanan bagi saya. Sangat penting bahwa saya bisa bebas tidur dan mandi dengan nyaman," kata wali kota Davao City itu.
Dengan rencananya ini lah, Duterte memilih jam kerjanya dimulai pada pukul 13.00.
(ren)