Presiden Terpilih Filipina Ingin Rombak 3 Lembaga Negara
- REUTERS/Romeo Ranoco
VIVA.co.id – Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, sudah tak sabar ingin merombak besar-besaran tiga institusi Negara, yakni Kepolisian Nasional Filipina (PNP), Biro Investigasi Nasional Filipina (NBI) dan Biro Pencegahan Obat-obatan Terlarang Filipina (PDEA). Perombakan bakal dilakukan setelah resmi menjadi presiden pada 30 Juni 2016.
Keinginannnya ini karena telah terjadi kematian lima orang, termasuk seorang warga negara Amerika Serikat, dalam sebuah konser di Mall of Asia di Manila, Filipina, pada Minggu lalu. Pihak berwenang mengatakan kematian akibat overdosis obat yang mengakibatkan serangan jantung, gagal ginjal dan dehidrasi.
“Saya sangat khawatir dan mempertanyakan bagaimana bisa narkotika beredar dengan mudahnya dan didistribusikan di tempat konser musik? Ini jelas kegagalan intelijen kepolisian dan instansi terkait lainnya,” katanya, seperti dikutip situs Philstar, Jumat, 27 Mei 2016.
Ia pun kembali mempertanyakan peran NBI, polisi antinarkoba, pemerintah daerah (wali kota Manila) dan PDEA. “Bagaimana terlalu banyak kematian terjadi? Apakah ini menjadi hanya suatu kebetulan? Kalau benar artinya nasib dia buruk. Tapi ini ada lima (korban),” ungkap Duterte, mempertanyakan.
Duterte mengatakan bahwa insiden itu menunjukkan bagaimana mudahnya berdagang obat-obatan terlarang di negaranya. Bahkan, ia pun menuding kalau aparat kepolisian lah yang mengendalikan barang “haram” tersebut.
Dengan demikian, Duterte berencana untuk menempatkan kembali polisi di daerah NCR dan Luzon ke beberapa Provinsi di Mindanao seperti Surigao, Compostela Valley, Maguindanao, Zamboanga dan Sulu.
(ren)