PM Jepang: Ekonomi Dunia Berpotensi Jatuh dalam Krisis
- REUTERS/Jim Watson/Pool
VIVA.co.id – Para anggota negara G7 mengatakan bahwa salah satu prioritas yang mendesak saat ini adalah memompa perekonomian dunia dengan membebaskan setiap negara melakukan dengan caranya masing-masing.
"Pertumbuhan global adalah prioritas yang mendesak bagi kami. Dengan mempertimbangkan situasi negara tertentu, kami berkomitmen memperkuat respons kebijakan ekonomi dengan cara yang kooperatif dan menggunakan campuran kebijakan yang lebih kuat dan seimbang, agar cepat mencapai pola pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan dan seimbang," demikian pernyataan G7 seperti dikutip dari situs Channel News Asia, Jumat, 27 Mei 2016.
Dalam sesi pleno, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyatakan bahwa perekonomian global menghadapi risiko jatuh ke dalam ‘krisis’, dan menarik perbandingan dengan ketika Jepang terakhir menjadi tuan rumah G7, pada tahun 2008, hanya beberapa bulan menjelang runtuhnya Lehman Brothers .
"Untuk itu, salah satu pemimpin mempertanyakan apakah derajat situasi saat itu cukup negatif untuk menggunakan istilah 'krisis'," kata seorang pejabat senior Jepang.
Kanselir Jerman, Angela Merkel yang pada saat itu menjadi pemimpin pleno, telah berulang kali mendorong gagasan bahwa demokrasi industri besar di dunia perlu melebarkan jalan keluar dari perlambatan saat ini. Para pemimpin negara anggota G7 itu juga menegaskan sikap mereka terhadap isu Brexit, yang disebut-sebut akan memengaruhi keadaan ekonomi di Eropa.
“Keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan membalikkan kecenderungan perdagangan dan investasi global yang lebih besar, pekerjaan yang mereka buat, dan merupakan risiko yang serius bagi pertumbuhan ekonomi," kata mereka dalam sebuah pernyataan.