Dua Perusahaan Prancis Dilibatkan Cari Kotak Hitam EgyptAir
- Reuters/Christian Hartmann
VIVA.co.id – Pemerintah Mesir telah memerintahkan tim investigasi Eropa untuk menemukan kotak hitam penerbangan EgyptAir MS804. Pesawat tersebut menghilang sejak seminggu yang lalu, namun puing-puingnya sudah berhasil ditemukan.
Hingga saat ini, bagian besar pesawat dan kotak hitam penerbangan belum ditemukan. Menurut salah satu diplomat Prancis, pihak berwenang Mesir dan lembaga investigasi kecelakaan Prancis BEA telah menandatangani kontrak dengan dua perusahaan Prancis, Deep Ocean Search yang berbasis di Mauritius dan Alseamar.
"Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk mempercepat pencarian kotak hitam yang kemungkinan berada di perairan yang sangat dalam," kata diplomat yang tidak disebutkan namanya. Sumber itu juga mengatakan, biaya kontrak akan dibagi antara Mesir dan Prancis. Diberitakan oleh The Guardian, Kamis 26 Mei 2016, Pemimpin EgyptAir, Safwat Musallam, mengatakan Prancis dan perusahaan Italia mampu melakukan pencarian hingga kedalaman 3.000 meter.
Kotak hitam EgyptAir diyakini berada di kedalaman 3.000 meter. Baterai sinyal yang dikirim dari kotak hitam biasanya berlaku selama 30 hari agar bisa diidentifikasi. Namun Wakil Ketua EgyptAir, Ahmed Adel mengatakan pencarian akan terus dilakukan meski masa baterai pinger kotak hitam itu berakhir. Mesir mengatakan akan menggunakan segala cara untuk menemukannya.
Pesawat EgyptAir dengan nomor penerbangan MS804 mengalami kecelakaan dengan 66 orang di dalamnya, termasuk 30 orang Mesir dan 15 warga Prancis. Pesawat berjenis Airbus A320 itu hilang dari radar saat dalam perjalanan dari bandara Charles de Gaulle, Prancis, menuju Kairo, Mesir. Pemerintah Mesir mengatakan mereka terbuka atas spekulasi yang beredar mengenai penyebab jatuhnya pesawat, termasuk kemungkinan aksi terorisme.
(ren)