Vietnam Tak Tertarik Adu Kuat-kuatan di Laut China Selatan

Warga Vietnam protes atas pendudukan China di Laut China Selatan.
Sumber :
  • globalnation.inquirer.net

VIVA.co.id – Perdana Menteri baru Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, mengatakan negaranya tidak memiliki niat untuk bergabung dalam perlombaan militer di Laut Cina Selatan. Vietnam, ujarnya, akan mengejar cara yang damai untuk melindungi wilayahnya tanpa mengancam orang lain dengan kekuatan militer.

Filipina Bersiap Hadapi Konflik Bersenjata di Tengah Meningkatnya Agresi Tiongkok

"Vietnam tidak memiliki kebijakan militerisasi, tapi kami memiliki langkah-langkah yang diperlukan bersama-sama dengan negara-negara lain, dan teman-teman internasional seperti Jepang untuk menjaga perdamaian, kebebasan navigasi dalam penerbangan, dan perdagangan di Laut China Selatan," kata Phuc, seperti dikutip stasiun berita Channel News Asia, Kamis 26 Mei 2016. “Saya ulangi,” tegas Phuc, “Tidak perlu ada konflik sehingga kita bisa pastikan kedamaian rakyat.”

Ia mengakui memang benar bahwa dewasa ini situasi di kawasan jalur perdagangan dunia itu sedang tegang. Kendati demikian ia menegaskan Vietnam tidak akan ikut-ikutan aksi militer yang bisa berujung atau beresiko pada keselamatan warga negara.

Ini Cara Pemerintah Perkuat Pertahanan Laut Natuna Utara dari Ancaman Militer Asing

"Vietnam adalah negara yang cinta damai dan memiliki beragam kebijakan yang akan menjaga hubungan baik dengan negara lain termasuk dengan 12 partner strategis seperti Singapura," ucap Phuc.

Situasi di Laut China Selatan menimbulkan ketegangan diantara negara yang batas lautnya saling berbatasan. Kondisinya semakin memanas dengan aksi China yang terus melakukan reklamasi di Kepulauan Spratly, yang juga diklaim oleh Jepang, Thailand dan Filipina.

Panglima Koarmada I: Jumlah Pelanggaran Kapal Asing di Laut China Selatan Menurun

(ren)

Laut China Selatan.

Taktik Agresif Tiongkok di Perbatasan: Ancam Stabilitas Regional Demi Keuntungan Teritorial

Saat ini, Tiongkok terlibat dalam 17 sengketa teritorial dengan negara-negara tetangganya, dengan sedikitnya 7 sengketa terkait wilayah.

img_title
VIVA.co.id
18 September 2024