Diduga Korban EgyptAir, Mesir Kumpulkan 23 Kantung Mayat
- Reuters/Egyptian Military
VIVA.co.id – Seorang pejabat forensik Mesir, mengatakan pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 23 kantung berisi potongan tubuh manusia dari Laut Mediterania, yang diduga adalah potongan tubuh korban pesawat EgyptAir yang menghilang sejak pekan lalu.
"Sekitar 23 kantung bagian tubuh telah berhasil dikumpulkan sejak hari Minggu. Ukuran bagian potongan tubuh terbesar adalah seukuran telapak tangan," katanya, sebagaimana dilansir dari situs Emirates, Rabu 25 Mei 2016.
Ia menjelaskan, penemuan tersebut menunjukkan indikasi adanya ledakan dalam pesawat, walaupun belum ada bukti ledakan yang terdeteksi sejauh ini.
Namun, pejabat forensik senior Mesir lainnya mengatakan, hanya sejumlah kecil yang ditemukan sejauh ini, dan masih terlalu dini untuk menentukan apakah terjadi ledakan di pesawat, atau tidak.
Sebelumnya, sumber dari tim penyelidikan Mesir, menginformasikan bahwa pesawat EgyptAir MS804, yang jatuh di Laut Mediterania, tidak menunjukkan masalah teknis sebelum lepas landas dari Paris. Pesawat itu jatuh pekan lalu, dalam penerbangan menuju Kairo, Mesir.
Sumber tersebut mengatakan, pesawat tidak melakukan kontak dengan kontrol lalu lintas udara Mesir, namun pengendali lalu lintas udara mampu melihatnya di radar pada daerah perbatasan antara wilayah udara Mesir dan Yunani.
"Pesawat menghilang tanpa terlihat di radar, setelah kurang dari satu menit memasuki wilayah udara Mesir. Pengendali lalu lintas udara dari Yunani dan Mesir telah memberikan catatan yang berbeda-beda dari saat-saat terakhir pesawat masih terlihat," kata sumber yang tak disebutkan identitasnya itu.
Harian Mesir, Al-Ahram, melaporkan bahwa pesawat yang membawa 66 orang itu menunjukkan tidak adanya masalah teknis sebelum lepas landas, mengutip laporan Aircraft Technical Log yang ditandatangani oleh pilot sebelum lepas landas. (asp)