Erdogan: Tak Ada Visa Bebas, Imigran Kami Tolak
- REUTERS/Kayhan Ozer/Presidential Press Office/Handout via Reuters
VIVA.co.id – Parlemen Turki akan menahan kesepakatan dengan Uni Eropa mengenai migran jika permintaan Turki mendapatkan visa bebas Schengen tidak dikabulkan. Sebab, permintaan Turki tersebut merupakan kunci utama agar diberlangsungkannya perjanjian soal migran dengan Uni Eropa.
"Jika hal itu tidak terjadi (pemberian visa Schengen), tidak akan ada keputusan ataupun hukum dalam rangka perjanjian diterimanya kembali migran yang akan diberikan dari Turki," kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoga, seperti dilansir dari situs BBC, Rabu, 25 Mei 2016.
Kendati demikian, hingga saat ini Uni Eropa masih belum mengabulkan hal tersebut dengan alasan Turki masih harus memenuhi kondisi tertentu, termasuk perubahan undang-undang antiteror, yang termasuk dalam 72 syarat.
Uni Eropa bersama kelompok hak asasi manusia menuduh Turki menggunakan hukum untuk mengintimidasi wartawan dan membungkam perbedaan pendapat.
Namun, Turki membantah dan mengatakan kebutuhan hukum itu adalah untuk memerangi militan. "Mereka (Uni Eropa) munafik terhadap permintaan ini," kata Erdogan.
Sementara itu, Erdogan juga mengatakan dana yang dijanjikan oleh Uni Eropa belum dirilis. Dalam kesepakatan pemberian visa Schengen, Turki harus memenuhi 72 syarat yang diberikan Uni Eropa hingga akhir Juni 2016.
"Waktunya tidak akan cukup untuk memenuhi semua persyaratan itu," kata Kanselir Jerman, Angela Merkel. Perjanjian antara Turki dan Uni Eropa bertujuan untuk menghentikan gerakan massa migran ke Eropa.