Mesir Tampik Isu Pesawat Egypt Air Jatuh karena Ledakan
- Reuters/Militer Mesir
VIVA.co.id – Kepala Badan Forensik Mesir, Hesham Abdelhamid, menolak laporan yang menyebutkan pesawat EgyptAir MS804 jatuh akibat ledakan. Jatuhnya pesawat itu terjadi di Laut Mediterania, Kamis 19 Mei 2016. Pihak berwenang tengah sibuk mengevakuasi semua jenazah beserta potongan pesawat.
Abdelhamid, kepada kantor berita Mesir MENA, Selasa 24 Mei 2016, menampik kabar mengenai hasil pemeriksaan awal jenazah korban EgyptAir, yang diduga disebabkan adanya ledakan.
"Semua hal yang beredar tentang itu adalah palsu, dan itu tidak bersumber dari badan yang berwenang dan memiliki otoritas forensik," ujar Abdelhamid kepada MENA, seperti dikutip Reuters.
Pesawat EgyptAir dengan 66 penumpang dan kru hilang dari radar dalam penerbangan dari bandara Charles de Gaulle, Prancis, menuju Kairo, Mesir. Pesawat itu hilang dari radar empat jam setelah perjalanan, dan 40 menit menjelang pendaratan. Posisi pesawat saat hilang berada diatas Laut Mediterania.
Angkatan Laut AS mengatakan mereka telah menemukan lebih dari 100 puing pesawat. Sementara pihak berwenang Mesir kini mulai melakukan proses identifikasi untuk menentukan DNA dari potongan tubuh yang ditemukan.
(ren)