Gempa Kumamoto Kuras Duit Jepang hingga Rp554,4 Triliun
- REUTERS/Kyodo
VIVA.co.id – Gempa bumi yang melanda Prefektur Kumamoto, Kyushu, Jepang Selatan pada April lalu menyebabkan kerusakan infrastruktur parah.
Mengutip situs Sputniknews, Selasa, 24 Mei 2016, berdasarkan data pemerintah Jepang, kerugian akibat gempa ini berkisar 2,4 triliun hingga 4,6 triliun yen (US$22 miliar - US$42 miliar / Rp290,4 triliun - Rp554,4 triliun).
Sementara Otoritas Jepang menilai total kerusakan bangunan di Prefektur Kumamoto dan Oita, termasuk sekitar 10 ribu rumah penduduk dan pabrik, mencapai 1,6 triliun hingga 3,1 triliun yen.
Bahkan, Badan Meteorologi Jepang melaporkan bila Kumamoto kembali diguncang gempa, namun hanya berskala kecil, yakni 2,4 skala richter (SR), pada Selasa.
Kendati demikian, otoritas tetap mengingatkan warga Kumamoto agar tetap waspada dan berlindung di tempat yang aman. Pemerintah Jepang sebelumnya sudah menyiapkan anggaran ekstra lebih dari US$4,5 miliar (setara Rp59,49 triliun) untuk merekonstruksi daerah-daerah yang terkena gempa bumi di Prefektur Kumamoto, Jepang Selatan.
Perdana Menteri Shinzo Abe memerintahkan jajarannya untuk mengompilasi paket anggaran ekstra untuk membiayai rekonstruksi pascagempa.
"Benar, pemerintah sudah menyiapkan anggaran ekstra. Tapi harus mendapatkan persetujuan dari Parlemen Jepang. Mereka bertemu tanggal 13 Mei, dan kalau disetujui, akan dimasukkan ke dalam pengadaan anggaran tanggal 1 Juni," kata seorang sumber di kantor Perdana Menteri Jepang.
Gempa bumi menghantam Kumamoto sebanyak tiga kali, yaitu 6,4 SR, 7,3 SR dan 5,5 SR. Dua gempa sebelumnya telah menewaskan 44 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang warga.
Jepang lalu meminta bantuan Amerika Serikat untuk mengangkut pasokan bantuan serta menemukan korban selamat dan merawat para pengungsi.